London (ANTARA) - Saham-saham Inggris ditutup cenderung datar pada perdagangan Selasa waktu setempat (26/7), setelah mencatat keuntungan selama tiga hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London turun tipis 0,02 poin atau 0,00 persen, menjadi menetap di 7.306,28 poin.

Indeks FTSE 100 bertambah 0,41 persen atau 29,93 poin menjadi 7.306,30 poin pada Senin (25/7), setelah menguat 0,08 persen atau 5,86 poin menjadi 7.276,37 poin pada Jumat (22/7), dan terkerek 0,09 persen atau 6,20 poin menjadi 7.270,51 poin pada Kamis (21/7).

Compass Group PLC, sebuah perusahaan jasa makanan kontrak multinasional Inggris yang berkantor pusat di Chertsey, terangkat 3,33 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.

Diikuti oleh saham perusahaan industri barang konsumsi multinasional Inggris dengan kantor pusat di London Unilever PLC bertambah 2,95 persen, serta perusahaan jasa keuangan yang menyediakan layanan asuransi Admiral Group PLC menguat 2,94 persen.

Sementara itu, Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Disusul oleh perusahaan perbaikan rumah yang menawarkan perangkat keras, dekorasi rumah, bahan bangunan, dan produk taman Kingfisher PLC terpuruk 8,54 persen, serta perusahaan ritel fesyen olahraga Inggris JD Sports Fashion PLC, lebih dikenal sebagai JD Sports atau JD anjlok 8,03 persen.