Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur fokus melakukan percepatan vaksinasi tahap kedua usai kedatangan sekitar 600 ribu dosis untuk pencegahan serta pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di wilayah setempat.

"Seluruh dosis vaksin yang tiba sudah langsung didistribusikan ke 38 kabupaten/kota," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa.

Vaksin yang didistribusikan digunakan untuk melakukan perluasan vaksinasi maupun untuk re-vaksinasi pada sapi yang sudah menerima dosis pertama.

Rincian alokasi vaksin tahap dua di Jatim yaitu untuk re-vaksinasi sebanyak 380.100 dosis, lalu perluasan vaksin pertama pada sapi potong sebanyak 219.900 dosis.

Prioritas pertama yang harus divaksin adalah ternak bibit, sapi perah, sapi potong dan kerbau. Sedangkan, untuk ternak kambing, domba, babi akan dilakukan vaksinasi setelah ternak sapi dan kerbau sudah tervaksin 100 persen.

Pada tahap pertama dilakukan vaksinasi PMK pada sebanyak 380.091 ekor, yaitu sapi perah 267.250 ekor, sapi potong 109.751 ekor, ternak bibit 2.290 ekor dan hewan konservasi 800 ekor yang tersebar di Taman Safari Indonesia, Kebun Binatang Surabaya dan Secret Zoo Batu.

Terkait jumlah kasus hariannya, jika sebelumnya mencapai mencapai 6.000 kasus per hari di Jatim, kini tersisa 1.000 kasus per hari.

Gubernur Khofifah menyampaikan percepatan vaksinasi PMK ini melibatkan semua tenaga kesehatan hewan atau sebanyak 2.450 orang yang terdiri dari 950 dokter dan 1.500 paramedik veteriner.

Pemprov Jatim, kata dia, juga bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Peternakan dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia untuk melatih tenaga kesehatan dari unsur TNI dan Polri sebanyak 1.200 orang.

Selain itu, tim juga melibatkan dokter muda dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Brawijaya Malang dan Universitas Wijaya Kusuma dengan total 600 mahasiswa dokter muda. Termasuk melibatkan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) sebanyak 350 dokter.

Dengan jumlah sumber daya manusia tersebut, lanjut Khofifah, Jatim memiliki 950 tim vaksinator yang mampu melakukan vaksinasi rata-rata sebanyak 12.500 ekor sampai 15.000 ekor per harinya.

“Sehingga total vaksin 600 ribu dosis vaksin akan terselesaikan selama 1,5 bulan. Tetapi kami sedang menghitung ulang untuk opsi percepatan," kata Khofifah.

Baca juga: Satgas PMK: Tenaga vaksinator belum mencukupi hambat vaksinasi PMK
Baca juga: Pemerintah telah mengimpor tiga juta dosis vaksin PMK
Baca juga: Ombudsman sarankan pemerintah buat perencanaan vaksinasi PMK