Menteri PMK minta Sulsel lestarikan pohon Mahoni dan Eboni
26 Juli 2022 16:42 WIB
Wakil Walikota Makassar Fatmawati, Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa, Menko PMK Muhadjir Effendy dan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman berfoto bersama pada acara penanaman 10 juta pohon di Unhas, Selasa,(26/7/2022).ANTARA/Abd Kadir
Makassar (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, meminta khusus agar Sulawesi Selatan melestarikan pohon Mahoni dan Eboni yang kini tengah terancam punah.
Muhadjir Effendy di Makassar, Selasa, mengatakan dua tanaman atau pohon ini sudah langka namun begitu banyak dibutuhkan oleh masyarakat khususnya di Sulsel.
"Saya minta tanaman untuk (pembuatan) kapal Pinisi yakni kayu Mahoni kembali dilestarikan. Kedua kayu eboni atau kayu besi (bahan pembuatan rumah panggung) yang dulu menjadi andalan masyarakat," ujarnya pada acara penanaman 10 juta pohon melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) di Unhas Makassar.
Baca juga: Menko PMK: 2 juta pohon telah ditanam melalui program GNRM
Ia berharap, dua pohon penghasil kayu berkualitas tinggi itu bisa kembali dibudidayakan atau dikembangkan agar kebutuhan kayu tersebut dapat terpenuhi di Sulsel.
"Saya harap dua tanaman ini bisa dihidupkan kembali karena merupakan tanaman endemi yang langka dan tidak terdapat di daerah lain," ujarnya.
Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, mengatakan sudah ada lokasi pembibitan pohon Mahoni untuk bahan baku kapal Pinisi itu berada di Kostrad. Ini tentunya bisa semakin fokus ditingkatkan ke depan.
"Ada lokasi pembibitan pohon kayu mahoni di Kostrad. Nanti kita bisa lebih maksimalkan," ujarnya.
Rektor Unhas Prof Dr Jamaluddin Jompa, mengatakan pihaknya memiliki Fakultas Kehutanan yang tentunya bisa ditugaskan untuk program pengembangan kayu langka tersebut.
Baca juga: Menko PMK akan meninjau pengelolaan bank sampah Makassar
Muhadjir Effendy di Makassar, Selasa, mengatakan dua tanaman atau pohon ini sudah langka namun begitu banyak dibutuhkan oleh masyarakat khususnya di Sulsel.
"Saya minta tanaman untuk (pembuatan) kapal Pinisi yakni kayu Mahoni kembali dilestarikan. Kedua kayu eboni atau kayu besi (bahan pembuatan rumah panggung) yang dulu menjadi andalan masyarakat," ujarnya pada acara penanaman 10 juta pohon melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) di Unhas Makassar.
Baca juga: Menko PMK: 2 juta pohon telah ditanam melalui program GNRM
Ia berharap, dua pohon penghasil kayu berkualitas tinggi itu bisa kembali dibudidayakan atau dikembangkan agar kebutuhan kayu tersebut dapat terpenuhi di Sulsel.
"Saya harap dua tanaman ini bisa dihidupkan kembali karena merupakan tanaman endemi yang langka dan tidak terdapat di daerah lain," ujarnya.
Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, mengatakan sudah ada lokasi pembibitan pohon Mahoni untuk bahan baku kapal Pinisi itu berada di Kostrad. Ini tentunya bisa semakin fokus ditingkatkan ke depan.
"Ada lokasi pembibitan pohon kayu mahoni di Kostrad. Nanti kita bisa lebih maksimalkan," ujarnya.
Rektor Unhas Prof Dr Jamaluddin Jompa, mengatakan pihaknya memiliki Fakultas Kehutanan yang tentunya bisa ditugaskan untuk program pengembangan kayu langka tersebut.
Baca juga: Menko PMK akan meninjau pengelolaan bank sampah Makassar
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022
Tags: