Edmonton (ANTARA) - Paus Fransiskus yang tengah berkunjung ke Kanada sempat membuat aparat keamanan setempat ketar-ketir pada Senin (25/7) ketika dia meminta asisten mendorong kursi rodanya ke arah kerumunan orang yang menunggu di depan sebuah gereja.

Fransiskus baru saja selesai mengunjungi Gereja Hati Suci Orang-Orang Pertama di Edmonton, ibu kota Alberta, setelah melawat ke Maskwacis.

Dia membuat langkah bersejarah di Maskwacis ketika menyatakan permintaan maaf atas keterlibatan Katolik dalam peristiwa memalukan di sekolah-sekolah asrama Kanada.

Saat meninggalkan gereja kecil itu, dia melihat banyak orang yang tidak bisa masuk ke dalam berkerumun di belakang pagar kawat.

Baca juga: Paus minta maaf karena harus menunda perjalanannya ke Afrika

Dia meminta seorang asistennya untuk mendorong kursi roda ke arah kerumunan orang itu, yang berada di antara mobil-mobil polisi yang menunggu.

Fransiskus, 85 tahun, kerap menggunakan kursi roda selama kunjungannya karena masalah lutut.

Sang ajudan sempat merendahkan bagian belakang kursi rodanya saat melewati trotoar jalan, sehingga tubuh Paus tampak condong 45 derajat menghadap langit.

Ketika Paus didorong perlahan melewati kerumunan, dia tampak menikmati momen itu.

Orang-orang di balik pagar terlihat gembira seraya mengeluarkan jari dari lubang pagar dan berharap Paus menyentuhnya.

Beberapa dari mereka berteriak "terima kasih sudah mengunjungi kami".

Aparat keamanan, yang juga berusaha mengendalikan wartawan dan fotografer di dekat pagar, tampak lega ketika Paus dibawa ke arah mobil yang menunggunya, sebuah Fiat 500 sederhana warna putih.

Sumber: Reuters

Baca juga: Paus minta maaf atas kejahatan tercela di sekolah pribumi Kanada
Baca juga: Paus: Perjalanan ke Kanada jadi ziarah penebusan dosa