KBRI Tokyo imbau WNI waspadai kemungkinan susulan letusan Sakurajima
25 Juli 2022 22:55 WIB
Asap abu menjulang ke langit setelah meletusnya Gunung Sakurajima di Kagoshima, barat daya Jepang, dalam foto handout yang diambil dan disiarkan oleh Badan Meteorologi Wilayah Kagoshima, Minggu (18/8). Letusan gunung berapi setinggi 1.117 meter, satu dari gunung berapi paling aktif di Jepang, memuntahkan debu tertinggi dalam sejarah setinggi 5.000 meter. Ini juga merupakan letusan ke 500 tahun ini, menurut keterangan media dikutip dari Badan Meteorologi setempat. (REUTERS/Kagoshima Local Meteor)
Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar RI di Tokyo menyampaikan imbauan kepada para warga negara Indonesia (WNI) di Jepang untuk tetap berhati-hati atas kemungkinan letusan susulan Gunung Sakurajima.
"Berdasarkan informasi yang masuk, tidak ada WNI yang terdampak letusan gunung tersebut," kata Direktur Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha dalam pesan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Gunung Sakurajima sebelumnya meletus pada Minggu (24/7) pada pukul 20.05 waktu setempat. Gunung Sakurajima berada di Prefektur Kagoshima, yakni sekitar 960 kilometer dari Tokyo.
Setelah terjadi letusan gunung Sakurajima, KBRI Tokyo segera menghubungi simpul-simpul masyarakat WNI di Prefektur Kagoshima.
Selanjutnya KBRI Tokyo juga menyampaikan kepada WNI untuk segera menghubungi hotline KBRI Tokyo pada nomor +81 80-3506-8612 jika mengalami keadaan darurat.
Dalam database KBRI Tokyo, terdapat 566 WNI yang tinggal di prefektur Kagoshima.
Gunung berapi di Sakurajima, Prefektur Kagoshima, Barat daya Jepang, mengalami erupsi pada Senin dini hari untuk kedua kalinya dalam dua hari berturut-turut, sehingga Badan Meteorologi Jepang memberlakukan tingkat kewaspadaan tinggi.
Belum ada laporan kerusakan saat gunung meletus kemarin, ketika Badan Meteorologi Jepang meningkatkan peringatan erupsi pada level tertinggi untuk gunung berapi Sakurajima.
Setelah terjadi letusan pada Minggu pukul 8.05 malam waktu setempat, badan meteorologi Jepang meningkatkan peringatan erupsi dari level 3 menjadi level 5 dalam skala 5 poin, menghimbau masyarakat untuk evakuasi.
Jepang untuk pertama kalinya mengeluarkan peringatan level 5 untuk letusan gunung berapi.
"Berdasarkan informasi yang masuk, tidak ada WNI yang terdampak letusan gunung tersebut," kata Direktur Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha dalam pesan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Gunung Sakurajima sebelumnya meletus pada Minggu (24/7) pada pukul 20.05 waktu setempat. Gunung Sakurajima berada di Prefektur Kagoshima, yakni sekitar 960 kilometer dari Tokyo.
Setelah terjadi letusan gunung Sakurajima, KBRI Tokyo segera menghubungi simpul-simpul masyarakat WNI di Prefektur Kagoshima.
Selanjutnya KBRI Tokyo juga menyampaikan kepada WNI untuk segera menghubungi hotline KBRI Tokyo pada nomor +81 80-3506-8612 jika mengalami keadaan darurat.
Dalam database KBRI Tokyo, terdapat 566 WNI yang tinggal di prefektur Kagoshima.
Gunung berapi di Sakurajima, Prefektur Kagoshima, Barat daya Jepang, mengalami erupsi pada Senin dini hari untuk kedua kalinya dalam dua hari berturut-turut, sehingga Badan Meteorologi Jepang memberlakukan tingkat kewaspadaan tinggi.
Belum ada laporan kerusakan saat gunung meletus kemarin, ketika Badan Meteorologi Jepang meningkatkan peringatan erupsi pada level tertinggi untuk gunung berapi Sakurajima.
Setelah terjadi letusan pada Minggu pukul 8.05 malam waktu setempat, badan meteorologi Jepang meningkatkan peringatan erupsi dari level 3 menjadi level 5 dalam skala 5 poin, menghimbau masyarakat untuk evakuasi.
Jepang untuk pertama kalinya mengeluarkan peringatan level 5 untuk letusan gunung berapi.
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022
Tags: