Medan (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Utara, memastikan pelaksanaan Pekan Olahraga nasional (PON) XXI tahun 2024 sesuai rencana, dengan Sumut akan menjadi tuan rumah bersama Aceh.

Ketua KONI Sumut Jhon Ismadi Lubis di Medan, Senin, mengatakan, dari sisi persiapan atlet, semuanya sudah berjalan sesuai rencana yang disusun.

"PON XXI direncanakan digelar September 2024. Semuanya berjalan sesuai dengan yang direncanakan," katanya didampingi Sekretaris Chairus Azmi, wakil Ketua Sakiruddin, Budi Valianto dan Mesnan.

Baca juga: Pj Gubernur Aceh tandatangani SK lokasi pertandingan PON Aceh-Sumut

Bahkan KONI Sumut juga sudah menggelar Pelatda jangka panjang untuk sejumlah cabang olahraga perseorangan yang tetap menerapkan pola promosi dan degradasi. Sementara untuk cabang beregu menyusul mulai digelar awal 2023.

Sampai saat ini sudah 479 atlet yang menjalani pelatda jangka panjang di bawah binaan masing-masing pelatih. Selama mengikuti pelatda jangka panjang, para atlet juga diwajibkan menjalani tes fisik dan kesehatan.

"Bagi atlet yang di pelatda jangka panjang ada tiga tahap proses promisi dan degradasinya. Yakni melalui Porprovsu, kejurda dan selekda. Semua cabang olahraga terakomodir, sehingga akhir tahun kita sudah punya atlet yang benar-benar dipersiapkan menghadapi PON," katanya.

Lebih lanjut Jhon mengatakan, PON XXI nanti rencananya akan mempertandingkan 64 cabang olahraga dengan 84 disiplin dan 890 nomor.

"Tapi itu masih belum final, bisa akan dilakukan pertemuan selanjutnya untuk memastikan pembagian cabang olahraga yang akan dipertandingkan di daerah mana saja," katanya.

Baca juga: Persiapan PON Aceh-Sumut 2024 dinilai sudah berjalan sesuai tahapan

Terkait sarana dan prasaran pelaksanaan PON mendatang, ia menyebutkan hal tersebut merupakan wewenang Pemprov Sumut. Namun secara garis besar ia menyebutkan sejumlah venua awal tahun 2023 akan dibangun menyusul selesainya proses tender.

Misalnya pembangunan stadion madia, venue boling dan martial arts di Desa Sena, Kabupaten Deli Serdang. Stadion madia bisa digunakan untuk atletik, dan martial arts bisa digunakan untuk 12 cabang olahraga.

Sementara untuk sejumlah cabang olahraga lainnya, bisa digelar di sejumlah venue yang sudah ada, misalnya di GSG jalan pancing dan kolam renang selayang dan Unimed.

"Kalau untuk cabang olahraga yang di dalam ruangan sebenarnya sudah cukup memadai hanya tinggal poles sedikit agar sesuai standar. Demikian juga pembangunan mess untuk pelatda di Siosar juga dalam waktu dekat ini berlangsung," katanya.

Baca juga: KONI isyaratkan pembatasan mutasi atlet untuk PON Aceh-Sumut