Intel akan jadi pembuat chip untuk MediaTek
25 Juli 2022 18:23 WIB
Logo pembuat chip komputer Intel ditampilkan pada layar komputer game selama hari pembukaan E3, pameran video game tahunan yang mengungkapkan perangkat lunak dan perangkat keras game terbaru di Los Angeles, California, AS, 11 Juni 2019. (REUTERS/Mike Blake)
Jakarta (ANTARA) - Pembuat chip asal AS, Intel Corp, mengumumkan bahwa pihaknya akan memproduksi chip untuk perancang dan penyedia chip asal Taiwan yaitu MediaTek.
MediaTek merupakan salah satu pemain dengan nama besar di industri chip global dan telah banyak menyediakan chip untuk perusahaan-perusahaan teknologi ternama.
"Ini adalah kesepakatan yang besar untuk kami menarik pelanggan dari Taiwan dan mereka bertaruh pada kami untuk bertumbuh dan mencoba ini. Dan kesepakatan ini menghasilkan hasil yang memuaskan untuk mereka," kata President of Intel Foundry Services Randhir Thakur membahas kesepakatan antara Intel dan MediaTek seperti dilansir dari Reuters, Senin.
Baca juga: CEO Intel prediksi masalah kekurangan chip akan berlanjut hingga 2024
Pengaturan manufaktur adalah salah satu kesepakatan paling signifikan yang diumumkan Intel sejak meluncurkan bisnis pembuatan chip pada awal tahun lalu.
Secara global, saat ini pabrik pembuat chip terbesar predikatnya dipegang oleh Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) disusul dengan Samsung.
Sementara itu Intel terbilang masih merupakan pemain baru karena sebelumnya Intel hanya membuat chip yang dirancang khusus oleh perusahaannya sendiri.
Ekonom chip TechInsights Dan Hutcheson mengatakan sempat keraguan di industri tentang apakah Intel dapat melakukan bisnis pembuatan chip untuk perusahaan lain.
Namun dengan adanya kesepakatan bersama MediaTek menunjukkan bahwa Intel sudah berada di jalur yang benar pada investasinya.
Hal itu termasuk dalam merekrut eksekutif yang tepat karena membuahkan hasil.
“Ketika masuk ke industri ini, terdapat dua risiko sekitar dua tahun menempatkan risiko sekitar dua tahun kerja,” kata Hutcheson tentang risiko untuk Intel membuka jasa pembuatan chip bagi perusahaan perancang chip seperti MediaTek.
Lebih lanjut Dan mengatakan, "Jika sesuatu terjadi dan perusahaan tak bisa menanganinya, maka mereka telah kehilangan jalan masuk ke pasar itu."
Meskipun Intel tidak memberikan perincian apa pun dari kesepakatan tersebut atau mengatakan jumlah chip yang akan diproduksi MediaTek.
Namun disebut bahwa produk pertama akan diproduksi dalam periode 18 hingga 24 bulan ke depan dan akan berada dalam teknologi yang lebih matang.
Adapun chip itu disiapkan untuk digunakan pada perangkat elektronik pintar dan tidak spesifik pada ponsel.
“MediaTek selalu mengadopsi strategi multi-sumber,” kata MediaTek dalam sebuah pernyataan terkait kerjasama barunya dengan Intel.
“Selain mempertahankan kemitraan yang erat dengan TSMC di node proses lanjutan, kolaborasi ini akan meningkatkan pasokan MediaTek untuk node proses yang matang," tambah MediaTek.
Intel sebelumnya mengumumkan bahwa bisnis pembuatan chipnya telah menghasilkan kesepakatan dengan Qualcomm Inc dan Amazon.com.
Baca juga: Intel hadirkan prosesor generasi ke-12 di lebih dari 30 laptop
Baca juga: ASUS perkenalkan lini Zenbook baru yang lebih bertenaga
Baca juga: Konsorsium chip ISMC akan bangun pabrik Rp43,5 triliun di India
MediaTek merupakan salah satu pemain dengan nama besar di industri chip global dan telah banyak menyediakan chip untuk perusahaan-perusahaan teknologi ternama.
"Ini adalah kesepakatan yang besar untuk kami menarik pelanggan dari Taiwan dan mereka bertaruh pada kami untuk bertumbuh dan mencoba ini. Dan kesepakatan ini menghasilkan hasil yang memuaskan untuk mereka," kata President of Intel Foundry Services Randhir Thakur membahas kesepakatan antara Intel dan MediaTek seperti dilansir dari Reuters, Senin.
Baca juga: CEO Intel prediksi masalah kekurangan chip akan berlanjut hingga 2024
Pengaturan manufaktur adalah salah satu kesepakatan paling signifikan yang diumumkan Intel sejak meluncurkan bisnis pembuatan chip pada awal tahun lalu.
Secara global, saat ini pabrik pembuat chip terbesar predikatnya dipegang oleh Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) disusul dengan Samsung.
Sementara itu Intel terbilang masih merupakan pemain baru karena sebelumnya Intel hanya membuat chip yang dirancang khusus oleh perusahaannya sendiri.
Ekonom chip TechInsights Dan Hutcheson mengatakan sempat keraguan di industri tentang apakah Intel dapat melakukan bisnis pembuatan chip untuk perusahaan lain.
Namun dengan adanya kesepakatan bersama MediaTek menunjukkan bahwa Intel sudah berada di jalur yang benar pada investasinya.
Hal itu termasuk dalam merekrut eksekutif yang tepat karena membuahkan hasil.
“Ketika masuk ke industri ini, terdapat dua risiko sekitar dua tahun menempatkan risiko sekitar dua tahun kerja,” kata Hutcheson tentang risiko untuk Intel membuka jasa pembuatan chip bagi perusahaan perancang chip seperti MediaTek.
Lebih lanjut Dan mengatakan, "Jika sesuatu terjadi dan perusahaan tak bisa menanganinya, maka mereka telah kehilangan jalan masuk ke pasar itu."
Meskipun Intel tidak memberikan perincian apa pun dari kesepakatan tersebut atau mengatakan jumlah chip yang akan diproduksi MediaTek.
Namun disebut bahwa produk pertama akan diproduksi dalam periode 18 hingga 24 bulan ke depan dan akan berada dalam teknologi yang lebih matang.
Adapun chip itu disiapkan untuk digunakan pada perangkat elektronik pintar dan tidak spesifik pada ponsel.
“MediaTek selalu mengadopsi strategi multi-sumber,” kata MediaTek dalam sebuah pernyataan terkait kerjasama barunya dengan Intel.
“Selain mempertahankan kemitraan yang erat dengan TSMC di node proses lanjutan, kolaborasi ini akan meningkatkan pasokan MediaTek untuk node proses yang matang," tambah MediaTek.
Intel sebelumnya mengumumkan bahwa bisnis pembuatan chipnya telah menghasilkan kesepakatan dengan Qualcomm Inc dan Amazon.com.
Baca juga: Intel hadirkan prosesor generasi ke-12 di lebih dari 30 laptop
Baca juga: ASUS perkenalkan lini Zenbook baru yang lebih bertenaga
Baca juga: Konsorsium chip ISMC akan bangun pabrik Rp43,5 triliun di India
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022
Tags: