Makassar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Sulawesi Selatan, memberikan pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana bagi masyarakat yang bermukim di lorong wisata tersebar di empat kecamatan di kota setempat.

"Masyarakat yang ada di lorong perlu kita bekali pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi bencana," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Makassar Achmad Hendra Hakamuddin di Kantor Camat Biringkanaya, Makassar, Senin.

Ia mengatakan, bencana kebakaran atau banjir sering terjadi di sejumlah wilayah kota, sehingga dipandang perlu memberikan pelatihan mitigasi bencana agar kesiapsiagaan masyarakat khususnya yang tinggal di lorong bisa mengantisipasi terjadinya bencana sejak dini.

Baca juga: Forum Kemanusiaan Makassar kampanyekan gerakan donasi kemanusiaan

Hal ini sejalan dengan penerapan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, bahwa pencegahan terhadap bencana adalah mendorong koordinasi dan kerja sama antarsemua pihak.

"Paradigma baru penanggulangan bencana adalah pengurangan risiko bencana secara responsif, preventif, dan kolaboratif. Jadi keterlibatan masyarakat perlu dalam pengurangan risiko bencana agar masyarakat khususnya yang tinggal di lorong bisa tangguh menghadapi bencana," kata dia.

Hendra mengatakan, salah satu program strategis Pemkot Makassar adalah Program Lorong Wisata sebagai daya tarik baru sektor pariwisata sekaligus sektor ekonomi bagi masyarakat yang tinggal di lorong.

Baca juga: Pemkot Makassar-BBPPKS canangkan kecamatan lumbung sosial

"Penekanan program lorong wisata adalah peran aktif masyarakat. Artinya masyarakat dilibatkan dalam program ini terutama dalam peningkatan ekonomi, utamanya bagi pelaku UMKM nantinya," tuturnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Makassar Ahmad Ismunandar pada kesempatan itu menyampaikan bahwa pelatihan ini melibatkan masyarakat yang ada di lorong wisata dengan melatih keterampilan dan pengetahuan mereka agar bisa tanggap terhadap bencana.

Pelatihan tersebut yang diikuti 350 orang perwakilan dewan lorong tersebar di empat kecamatan yaitu Biringkanaya, Tamalanrea, Panakukang, dan Manggala, bertujuan untuk memberikan pemahaman bagaimana langkah cepat bila terjadi bencana.

Baca juga: Polri-Pemkot Makassar koordinasi penanganan bencana

"Untuk kegiatan hari pertama di Kecamatan Biringkanaya, hari kedua di Tamalanrea, selanjutnya di Panakukang dan terakhir di Manggala. Kita memberikan pelatihan ini sebagai upaya awal masyarakat menangani bencana," katanya.

Ahmad berharap melalui kegiatan ini masyarakat dapat menjadi tangguh dalam menghadapi dan menanggulangi apabila sewaktu-waktu terjadi bencana di lorong.