PLN dan Taman Nasional Gunung Palung latih petani kopi agar mandiri
25 Juli 2022 17:35 WIB
PLN Peduli berkolaborasi dengan pihak Taman Nasional Gunung Palung (Tanagupa) membantu kemandirian petani kopi di Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat dengan memberikan pelatihan hingga bantuan mesin pengolah biji kopi. (ANTARA/HO-Tanagupa)
Pontianak (ANTARA) - PLN Peduli berkolaborasi dengan Taman Nasional Gunung Palung (Tanagupa) membantu petani kopi di Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, agar mandiri dengan memberi pelatihan hingga bantuan mesin pengolah biji kopi.
"Bantuan tersebut berupa mesin pengupas basah dan pengupas kering, mesin pemisah biji kopi, mesin sangrai kopi, mesin penggiling biji kopi hingga mesin pengepak kopi," kata Kepala Taman Nasional Gunung Palung, Ari Wibawanto di Sukadana, Senin.
Dia menjelaskan bantuan itu merupakan tindak lanjut terhadap kegiatan sebelumnya, terkait pelatihan peningkatan kapasitas petani kopi, kemudian setelah itu, pihaknya mendapatkan bantuan dari CSR PLN dan dari pemerintah Desa Gunung 9 yang akan membantu paguyuban kopi agar bisa produktif.
Petani kopi yang mayoritas berada di kawasan Tanagupa diharapkan mampu mencapai kemandirian dan kesejahteraan dari hasil perkebunan kopi, dimana selama ini komoditas tersebut belum dimaksimalkan pengelolaannya baik dari bahan baku hingga pemasarannya.
Baca juga: Liberika Kayong Utara resmi jadi varietas kopi Kalbar
Baca juga: Dinkes sebut 10 orang positif COVID-19 dari tes usap di GOR dan warkop
"Bumdes harus menjadi investor dan saya harapkan di bulan Agustus kita bisa meluncurkan rumah kopi produksi Sukadana di Desa Gunung 9,” katanya.
Dia menambahkan, peluang pasaran kopi cukup bagus dan pihaknya akan menggandeng beberapa BUMN untuk melihat secara langsung petani kopi dalam mengelola kopinya sendiri.
Di tempat yang sama Manager Perizinan dan Komunikasi UIP PLN Kalimantan Bagian Barat, Ade Putera mengatakan PLN peduli membantu memfasilitasi pelatihan dan penyediaan mesin-mesin pengolah kopi untuk membantu petani kopi Sukadana mencapai kemandirian.
"Ini salah satu program CSR dari PLN berkolaborasi dengan Tanagupa dan melibatkan pokja-pokja Pemdes untuk memfasilitasi pelatihan, penyediaan mesin-mesin sehingga petani kopi bisa mandiri,” katanya.
Menurut dia, biji kopi ke depan bisa menjadi komoditi baru di Sukadana dalam menggerakkan perekonomian masyarakat.*
Baca juga: Kalimantan Crossborder Festival 2019 tampilkan beragam tarian perbatasan
"Bantuan tersebut berupa mesin pengupas basah dan pengupas kering, mesin pemisah biji kopi, mesin sangrai kopi, mesin penggiling biji kopi hingga mesin pengepak kopi," kata Kepala Taman Nasional Gunung Palung, Ari Wibawanto di Sukadana, Senin.
Dia menjelaskan bantuan itu merupakan tindak lanjut terhadap kegiatan sebelumnya, terkait pelatihan peningkatan kapasitas petani kopi, kemudian setelah itu, pihaknya mendapatkan bantuan dari CSR PLN dan dari pemerintah Desa Gunung 9 yang akan membantu paguyuban kopi agar bisa produktif.
Petani kopi yang mayoritas berada di kawasan Tanagupa diharapkan mampu mencapai kemandirian dan kesejahteraan dari hasil perkebunan kopi, dimana selama ini komoditas tersebut belum dimaksimalkan pengelolaannya baik dari bahan baku hingga pemasarannya.
Baca juga: Liberika Kayong Utara resmi jadi varietas kopi Kalbar
Baca juga: Dinkes sebut 10 orang positif COVID-19 dari tes usap di GOR dan warkop
"Bumdes harus menjadi investor dan saya harapkan di bulan Agustus kita bisa meluncurkan rumah kopi produksi Sukadana di Desa Gunung 9,” katanya.
Dia menambahkan, peluang pasaran kopi cukup bagus dan pihaknya akan menggandeng beberapa BUMN untuk melihat secara langsung petani kopi dalam mengelola kopinya sendiri.
Di tempat yang sama Manager Perizinan dan Komunikasi UIP PLN Kalimantan Bagian Barat, Ade Putera mengatakan PLN peduli membantu memfasilitasi pelatihan dan penyediaan mesin-mesin pengolah kopi untuk membantu petani kopi Sukadana mencapai kemandirian.
"Ini salah satu program CSR dari PLN berkolaborasi dengan Tanagupa dan melibatkan pokja-pokja Pemdes untuk memfasilitasi pelatihan, penyediaan mesin-mesin sehingga petani kopi bisa mandiri,” katanya.
Menurut dia, biji kopi ke depan bisa menjadi komoditi baru di Sukadana dalam menggerakkan perekonomian masyarakat.*
Baca juga: Kalimantan Crossborder Festival 2019 tampilkan beragam tarian perbatasan
Pewarta: Andilala dan Rizal
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022
Tags: