Partai NasDem harapkan tak ada perpecahan di masyarakat pada pemilu
25 Juli 2022 16:45 WIB
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri) pada saat akan memberikan keterangan kepada media di Universitas Brawijaya, di Kota Malang, Jawa Timur, Senin (25/7/2022). (ANTARA/Vicki Febrianto)
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Partai NasDem mengharapkan tidak ada lagi perpecahan di kalangan masyarakat saat pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Kota Malang, Jawa Timur, Senin, mengatakan bahwa ia sangat berharap perpecahan yang terjadi di masyarakat pada Pemilu 2019 tidak lagi terulang pada Pemilu 2024.
"Harapan bagi NasDem adalah untuk tidak mengulangi peristiwa yang sama. Para peserta pemilu itu sendiri, (saat itu) saling tidak mampu menjaga diri dan menahan," kata Surya Paloh.
Surya Paloh menjelaskan dengan pengalaman tersebut diharapkan untuk ke depan tidak ada polarisasi di masyarakat yang mengarah pada perpecahan bangsa Indonesia pada saat pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca juga: Surya Paloh beberkan kriteria calon presiden ideal
Menurutnya, dengan adanya perpecahan akan menimbulkan rasa kebencian antara satu dengan lainnya. Oleh karena itu, ia sangat berharap pada pelaksanaan Pemilu 2024 tidak ada lagi polarisasi yang menyebabkan perpecahan masyarakat.
"Saya pikir ini jangan terulang lagi. Untuk apa, pemilu katanya untuk membangun sesuatu yang lebih demokratis. Ucapannya mudah, tapi dalam praktiknya itu harus kita perjuangkan," katanya.
Ia bahkan mengutarakan akan lebih baik jika tidak perlu lagi ada pemilu daripada membuat perpecahan di masyarakat. Namun, lanjutnya, pemikiran yang ia utarakan tersebut tidak bisa diartikan secara harafiah.
Baca juga: Universitas Brawijaya anugerahi Surya Paloh gelar Doktor Honoris Causa
"Ada yang menyatakan kalau saya lebih bagus tidak usah ada pemilu daripada konsekuensi membuat perpecahan bangsa. Itu tidak bisa diartikan secara harafiah. Namun, artinya kita harus membangun semangat bersama," katanya.
Oleh karena itu, ia meminta seluruh pihak untuk tidak menganggap remeh adanya potensi perpecahan di kalangan masyarakat akibat pelaksanaan Pemilu 2024 karena persatuan merupakan tanggung jawab seluruh elemen yang ada.
"Jangan menganggap enteng potensi perpecahan itu. Ini tugas dan tanggung jawab kita semua untuk menjaga dan merawat spirit persatuan dan kesatuan.," katanya.
Baca juga: Surya Paloh ajak elemen bangsa meneguhkan politik kebangsaan
Dalam kesempatan itu, Surya Paloh dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa (HC) Bidang Sosiologi Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB), Kota Malang, Jawa Timur.
Pemberian gelar doktor HC itu diberikan kepada seseorang yang dianggap bukan hanya memiliki jasa besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, namun juga karena memiliki tindakan bagi perkembangan kemajuan, kemakmuran, dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Kota Malang, Jawa Timur, Senin, mengatakan bahwa ia sangat berharap perpecahan yang terjadi di masyarakat pada Pemilu 2019 tidak lagi terulang pada Pemilu 2024.
"Harapan bagi NasDem adalah untuk tidak mengulangi peristiwa yang sama. Para peserta pemilu itu sendiri, (saat itu) saling tidak mampu menjaga diri dan menahan," kata Surya Paloh.
Surya Paloh menjelaskan dengan pengalaman tersebut diharapkan untuk ke depan tidak ada polarisasi di masyarakat yang mengarah pada perpecahan bangsa Indonesia pada saat pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca juga: Surya Paloh beberkan kriteria calon presiden ideal
Menurutnya, dengan adanya perpecahan akan menimbulkan rasa kebencian antara satu dengan lainnya. Oleh karena itu, ia sangat berharap pada pelaksanaan Pemilu 2024 tidak ada lagi polarisasi yang menyebabkan perpecahan masyarakat.
"Saya pikir ini jangan terulang lagi. Untuk apa, pemilu katanya untuk membangun sesuatu yang lebih demokratis. Ucapannya mudah, tapi dalam praktiknya itu harus kita perjuangkan," katanya.
Ia bahkan mengutarakan akan lebih baik jika tidak perlu lagi ada pemilu daripada membuat perpecahan di masyarakat. Namun, lanjutnya, pemikiran yang ia utarakan tersebut tidak bisa diartikan secara harafiah.
Baca juga: Universitas Brawijaya anugerahi Surya Paloh gelar Doktor Honoris Causa
"Ada yang menyatakan kalau saya lebih bagus tidak usah ada pemilu daripada konsekuensi membuat perpecahan bangsa. Itu tidak bisa diartikan secara harafiah. Namun, artinya kita harus membangun semangat bersama," katanya.
Oleh karena itu, ia meminta seluruh pihak untuk tidak menganggap remeh adanya potensi perpecahan di kalangan masyarakat akibat pelaksanaan Pemilu 2024 karena persatuan merupakan tanggung jawab seluruh elemen yang ada.
"Jangan menganggap enteng potensi perpecahan itu. Ini tugas dan tanggung jawab kita semua untuk menjaga dan merawat spirit persatuan dan kesatuan.," katanya.
Baca juga: Surya Paloh ajak elemen bangsa meneguhkan politik kebangsaan
Dalam kesempatan itu, Surya Paloh dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa (HC) Bidang Sosiologi Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB), Kota Malang, Jawa Timur.
Pemberian gelar doktor HC itu diberikan kepada seseorang yang dianggap bukan hanya memiliki jasa besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, namun juga karena memiliki tindakan bagi perkembangan kemajuan, kemakmuran, dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: