Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin pagi menguat seiring pelaku pasar yang menanti hasil rapat bank sentral AS The Fed yang akan digelar tengah pekan ini.

Rupiah pagi ini bergerak menguat 29 poin atau 0,19 persen ke posisi Rp14.985 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.014 per dolar AS.

"Pelaku pasar bersiap untuk pekan tersibuk untuk pendapatan perusahaan di AS dan kenaikan suku bunga lebih lanjut yang diharapkan pada keputusan suku bunga Federal Reserve," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

The Fed secara luas diperkirakan akan memberikan kenaikan 75 basis poin setelah menyimpulkan pertemuan kebijakan dua hari pada Rabu ini

Sementara itu, outlook melemahnya pertumbuhan ekonomi global akan memaksa banyak bank sentral untuk meninggalkan rencana pengetatan agresif

Dolar AS turun sejak awal minggu ini dan penurunan tersebut dipercepat setelah Bank Sentral Eropa (ECB) pada tengah pekan lalu bergabung dengan banyak bank sentral lainnya dalam menaikkan suku bunga, dalam fokus memerangi inflasi yang tidak terkendali daripada mencegah penurunan ekonomi.

Penurunan dolar AS pada akhir pekan lalu terjadi karena data sektor jasa AS yang lebih lemah dari perkiraan membebani sentimen dalam mata uang.

S&P Global mengatakan pembacaan pada sektor jasa terbaru turun menjadi 47 versus perkiraan 52,6 dan angka sebelumnya 52,7.

Data layanan AS yang buruk mengindikasikan ekspektasi bahwa The Fed tidak akan memaksakan kenaikan suku bunga 100 basis poin untuk Juli, setelah taruhan awal untuk rekor kenaikan tersebut.

Pada Jumat (22/7), rupiah ditutup menguat 23 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp15.014 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.037 per dolar AS.

Baca juga: Ekonom: kenaikan nilai rupiah tidak pengaruhi investasi sektor riil

Baca juga: BI catat modal asing keluar RI senilai Rp4,21 triliun dalam sepekan

Baca juga: Ekonom: Kenaikan nilai tukar rupiah tidak ganggu postur APBN