Chair of W20 Indonesia, Hadriani Uli Silalahi meyebut alasan dipilihnya Danau Toba sebagai lokasi penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi W20 untuk mempromosikan kawasan pariwisata tersebut kepada dunia.
Apalagi, Danau Toba telah ditetapkan sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas (DSP) oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Penetapan kawasan Danau Toba sebagai salah satu destinasi pariwisata super prioritas adalah hal yang dinilai wajar mengingat keindahan alam Danau Toba yang terbentang di tujuh kabupaten yakni Simalungun, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Dairi, Karo, dan Samosir merupakan potensi besar sebagai destinasi wisata kelas dunia.
Selain memiliki panorama alam yang luar biasa indah, adat istiadat dan budaya masyarakat di sekitar Danau Toba juga dinilai sangat eksotis. Tak heran jika kawasan Danau Toba dipilih menjadi lokasi untuk kegiatan W20 Summit.
W20 adalah engagement group dalam forum G20 yang mewakili suara perempuan. Isu yang diangkat antara lain adalah kesetaraan gender diruang publik, kesehatan, pemberdayaan ekonomi perempuan, serta pertahanan terhadap perempuan disabilitas dan perempuan pedesaan.
Berbagai macam produk UMKM lokal yang dipamerkan mulai dari produk fashion kain ulos dan turunnya serta berbagai khas kuliner masyarakat setempat.
Baca juga: Mengenalkan pariwisata Samosir ke dunia melalui W20
"Paling banyak dibeli topi berbahan ulos jenis Ragi Hotang. Mereka bilang topi yang kita buat unik," katanya.
Ulos atau sering juga disebut kain ulos adalah salah satu busana khas Indonesia. Ulos merupakan warisan budaya bersejarah yang memiliki filosofi kehidupan mendalam dan erat kaitannya dengan keseharian masyarakat Batak.
Kepala Seksi Pameran dan Promosi Dinas Koperasi dan UKM Sumut, Muhammad Yusuf menilai perhelatan W20 Summit ini berpotensi mendorong produk-produk UMKM lokal menembus pasar global.
Menurut dia, dengan UMKM yang semakin dikenal dunia, tentunya akan mendorong tumbuhnya perekonomian daerah yang sempat terdera akibat pandemi COVID-19.
Selain itu juga akan berdampak secara langsung pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat khususnya kaum perempuan kreatif.
"Karena berkembangnya UMKM ini tidak lepas dari dukungan pemerintah pusat dan daerah dan juga masyarakat," ujarnya.
Saat ini pihaknya juga tengah mendorong ribuan UMKM untuk naik kelas dengan bertransformasi memanfaatkan teknologi digital sehingga akan memperluas pemasaran yang berujung pada peningkatan pendapatan para pelaku usaha.
Melalui momentum W20 yang juga memprioritaskan pelaku UMKM perempuan akan sangat membantu pengembangan ke depan.
Dengan informasi yang ada dari berbagai negara maju dan berkembang lainnya, tentunya akan berdampak positif terhadap UMKM Indonesia, khususnya yang ada di sekitar kawasan Danau Toba.
Para delegasi W20 Summit juga diberikan cinderamata berupa produk kriya ukiran kain khas Toba, produk fashion kain ulos dan turunnya serta berbagai kuliner khas masyarakat yang tinggal di kawasan Danau Toba sebagai bentuk promosi UMKM lokal kepada dunia.
Baca juga: Topi berbahan kain "Ulos" banyak diburu delegasi W20
Baca juga: W20 dorong kaum perempuan aktif kembangkan pariwisata Sumut