Kupang (ANTARA) - Presiden Timor Leste Jose Manuel Ramos-Horta mengatakan bahwa dirinya ingin memperkuat hubungan yang erat antara Timor Leste dan Indonesia, karena kedua negara ini adalah bersaudara.

"Saya sudah berkunjung ke Jakarta, kemudian ke Labuan Bajo dan hari ini ke Kupang untuk memperkuat hubungan dengan Indonesia," kata Ramos-Horta, di Kupang, Minggu.

Usai berziarah ke Taman Pahlawan Dharmaloka, Kota Kupang untuk berdoa serta mengenang para pejuang serta berdoa di makam mantan Gubernur Timor Timur periode 1992-1999 Jose Abilio Osorio Soares dan mantan Gubernur NTT periode 1966-1972 dan 1972-1978 Elias Tari, Ramos-Horta menjelaskan bahwa yang diperkuat oleh Timor Leste adalah hubungan diplomatik ekonomi, perdagangan bebas serta yang berkaitan dengan kerja sama persahabatan kedua negara.

Ramos mengaku ini pertama kalinya dirinya kembali lagi ke Kupang setelah pada tahun 2003, setelah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama sempat berkunjung ke ibu kota Provinsi NTT itu.
Baca juga: Timor Leste bergabung ke ASEAN jadi prioritas bagi Indonesia
Baca juga: Ramos Horta harapkan konflik Rusia-Ukraina segera usai



Ramos-Horta menambahkan bahwa dirinya datang ke Indonesia, khususnya ke NTT untuk bertemu dengan warga Indonesia keturunan Timor Leste yang tinggal di Kupang.

"Seperti yang saya lakukan di Jakarta dan di Labuan Bajo, Australia serta di Eropa, jika ada warga Timor Leste saya akan bertemu mereka," ujar dia.

Demikian juga di Kupang, Ramos ingin tetap merangkul warga eks Timor Timur walaupun ada perbedaan politik di masa lalu.

Terkait ziarahnya ke TMP Dharmaloka, Kota Kupang, Ramos mengaku ingin berziarah ke makam kawan lamanya mantan Gubernur Timor Timur periode 1992-1999 Jose Abilio Osorio Soares, yang mana ayah dari sahabatnya itu adalah gurunya saat masih sekolah.

Demikian juga dengan mantan Gubernur NTT periode 1966-1972 dan 1972-1978 Elias Tari.
Baca juga: Ramos Horta ziarah ke taman makam pahlawan di Kupang
Baca juga: Presiden Timor Leste apresiasi kemajuan pariwisata NTT