Prekuel "Game of Thrones" akan eksplorasi puncak kejayaan Targaryen
24 Juli 2022 11:04 WIB
The Iron Throne tampak di lokasi syuting serial televisi "Game of Thrones" di Titanic Quarter of Belfast, Irlandia Utara. Gambar diambil pada 24 Juni 2014. (REUTERS/Phil Noble)
Jakarta (ANTARA) - Prekuel "Game of Thrones" HBO akan mengeksplorasi asal-usul dinasti Targaryen dengan cerita yang dimulai saat keluarga itu berada di puncak kejayaan, kata para pemain dan pembuat serial kepada penggemar di acara tahunan Comic-Con pada Sabtu (23/7) waktu setempat.
"House of the Dragon" akan memulai debutnya pada 21 Agustus. Serial ini berlatar 200 tahun sebelum peristiwa di "Game of Thrones" (2011-2019), serial fantasi yang menjadi fenomena global selama delapan musim.
Serial yang terdiri dari 10 episode baru akan menceritakan kisah perang saudara antar-generasi di keluarga Targaryens, kata produser eksekutif Ryan Condal.
"Cerita ini dimulai pada puncak dinasti, puncak kekuasaan, kekayaan, dan pengaruh mereka. Mereka memiliki naga terbanyak yang pernah mereka miliki,” kata Condal, dikutip dari Reuters pada Minggu.
Aktor Paddy Considine memerankan Raja Viserys Targaryen. Considine menggambarkan karakternya sebagai seorang laki-laki yang memiliki sifat baik hati dan berusaha menjaga agar kedamaian tetap berlangsung di dalam kerajaan.
Bintang "Doctor Who" Matt Smith akan memerankan Pangeran Daemon Targaryen, adik laki-laki raja. Menurut Smith, karakter kakak-beradik ini memiliki hubungan yang cukup rumit.
Sementara itu, ada pula Emma D'Arcy yang memerankan Putri Rhaenyra Targaryen, perwaris pilihan ayahnya. Serial juga akan menampilkan aktris Eve Best sebagai Putri Rhaenys Velaryon.
"Dia seharusnya menjadi ratu. Agak menjengkelkan bahwa pada akhirnya dia tidak menjadi ratu. Agak menyebalkan juga bahwa orang-orang terus mengingatnya sebagai karakter yang seperti itu,” kata Best tentang karakter yang ia perankan.
Serial "House of the Dragon" didasarkan pada novel "Fire & Blood" karya penulis George RR Martin. Sang penulis novel mengatakan dia telah melihat sembilan episode "House of the Dragon" dan menilainya sebagai karya yang sangat menakjubkan.
"Buku-buku ini, karakter-karakter ini, seperti anak-anak saya. Ketika Anda memberikan anak-anak Anda kepada orang-orang untuk diadopsi, Anda bertanya-tanya bagaimana mereka akan diperlakukan, apakah Anda akan mengenali mereka? Sejauh ini, saya benar-benar sangat senang,” kata Martin.
Baca juga: Mengenal karakter drama "House of the Dragon"
Baca juga: Serial "House of the Dragon" direncanakan tayang 21 Agustus
Baca juga: "Squid Game" kalahkan "Game of Thrones" di YouTube
"House of the Dragon" akan memulai debutnya pada 21 Agustus. Serial ini berlatar 200 tahun sebelum peristiwa di "Game of Thrones" (2011-2019), serial fantasi yang menjadi fenomena global selama delapan musim.
Serial yang terdiri dari 10 episode baru akan menceritakan kisah perang saudara antar-generasi di keluarga Targaryens, kata produser eksekutif Ryan Condal.
"Cerita ini dimulai pada puncak dinasti, puncak kekuasaan, kekayaan, dan pengaruh mereka. Mereka memiliki naga terbanyak yang pernah mereka miliki,” kata Condal, dikutip dari Reuters pada Minggu.
Aktor Paddy Considine memerankan Raja Viserys Targaryen. Considine menggambarkan karakternya sebagai seorang laki-laki yang memiliki sifat baik hati dan berusaha menjaga agar kedamaian tetap berlangsung di dalam kerajaan.
Bintang "Doctor Who" Matt Smith akan memerankan Pangeran Daemon Targaryen, adik laki-laki raja. Menurut Smith, karakter kakak-beradik ini memiliki hubungan yang cukup rumit.
Sementara itu, ada pula Emma D'Arcy yang memerankan Putri Rhaenyra Targaryen, perwaris pilihan ayahnya. Serial juga akan menampilkan aktris Eve Best sebagai Putri Rhaenys Velaryon.
"Dia seharusnya menjadi ratu. Agak menjengkelkan bahwa pada akhirnya dia tidak menjadi ratu. Agak menyebalkan juga bahwa orang-orang terus mengingatnya sebagai karakter yang seperti itu,” kata Best tentang karakter yang ia perankan.
Serial "House of the Dragon" didasarkan pada novel "Fire & Blood" karya penulis George RR Martin. Sang penulis novel mengatakan dia telah melihat sembilan episode "House of the Dragon" dan menilainya sebagai karya yang sangat menakjubkan.
"Buku-buku ini, karakter-karakter ini, seperti anak-anak saya. Ketika Anda memberikan anak-anak Anda kepada orang-orang untuk diadopsi, Anda bertanya-tanya bagaimana mereka akan diperlakukan, apakah Anda akan mengenali mereka? Sejauh ini, saya benar-benar sangat senang,” kata Martin.
Baca juga: Mengenal karakter drama "House of the Dragon"
Baca juga: Serial "House of the Dragon" direncanakan tayang 21 Agustus
Baca juga: "Squid Game" kalahkan "Game of Thrones" di YouTube
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022
Tags: