Mekkah (ANTARA) - Kloter 7 Embarkasi Surabaya (SUB 7) menjadi kloter paling taat terhadap larangan membawa air zamzam dalam koper bagasi karena tidak satupun dari 450 orang yang membawanya.

"Ada 450 orang, zero zamzam," kata Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan dan Kedatangan dan Kepulangan (Yanpul) Daerah Kerja (Daker) Bandara, Edayanti Dasril dikutip dari Media Center Haji di Jeddah, Sabtu.

Eda, panggilan akrabnya mengatakan, dalam proses penimbangan hingga pemeriksaan x-ray di Jeddah Management Company (JMC) tidak ditemukan air zamzam di dalam koper bagasi jamaah.

Baca juga: Jamaah masih bawa air Zamzam hampir lolos dari pemeriksaan

Ia mengapresiasi edukasi yang disampaikan ketua kloter kepada jamaah haji SUB 7, sehingga tidak ada satu orangpun yang membawa air zamzam di koper bagasi maupun tas kabin.

"Saya akan coba ngomong dengan pimpinan, bahwa beliau harus diapresiasi. Bahkan pada saat penimbangan barang bagasi, itu tidak ada yang lebih angka 25 kg. Padahal mereka diberikan kesempatan sampai 28 kg," ujar Edayanti.

Baca juga: Dirjen: Negosiasi penambahan air zamzam sampai 10 liter

Edukasi yang dilakukan ketua kloter 7 embarkasi SUB dengan pendekatan kepada jamaah setiap hari. Mulai dari selesai shalat hingga saat di ruang makan. Edukasi larangan membawa air zamzam terus diingatkan sehingga jamaah haji pada akhirnya mematuhi larangan tersebut.

Menurut Edayanti, dari 38 kloter yang sudah pulang ke Tanah Air, sejauh ini baru SUB 7 yang benar-benar mematuhi aturan pelarangan membawa air zamzam di dalam koper bagasi.

Baca juga: Menag upayakan air zamzam untuk jamaah haji tidak hanya 5 liter

"Saya juga sudah ngomong kepada pihak Saudia Airlines untuk mengapresiasi kloter ini. Karena dari 38 kloter, baru satu kloter Surabaya 7 yang bisa zero zamzam mulai pemeriksaan di hotel, di JMC sampai kemudian di remote area," kata Edayanti.

Ia berharap kloter lain dapat mengikuti apa yang dilakukan kloter SUB 7 baik yang terbang melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah maupun Bandara Madinah.