"Mbok dan Bung" film di balik nama Gedung Sarinah dirilis
23 Juli 2022 01:46 WIB
Ninndi Raras (kiri), Kenichi Virendra (tengah), Marissa Anita (kanan) hadir pada pemutaran perdana film "Mbok dan Bung", di Gedung Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (22/7/2022). Rekata Studio bersama PT Sarinah (Persero) merilis film pendek berjudul "Mbok dan Bung". Film ini bagian dari rangkaian peresmian transformasi Sarinah pasca pemugaran. ANTARA
Jakarta (ANTARA) - Rumah Produksi Rekata Studio bersama PT Sarinah (Persero) merilis film pendek karya Sutradara Ninndi Raras berjudul "Mbok dan Bung", di Gedung Djakarta Theater, Jakarta.
Film ini terinspirasi dari pengasuh masa kecil Presiden pertama Indonesia Bung Karno bernama Mbok Sarinah.
Film ini bercerita tentang sosok Sarinah yang diperankan oleh Marissa Anita (Sarinah) dan artis cilik Kenichi Virendra sebagai Kusno (panggilan kecil Bung Karno) yang mengajarkan cinta kasih sesama manusia dan peduli pada rakyat kecil.
Ninndi Raras sebagai sutradara sekaligus penulis cerita ini, merasa tertantang untuk menafsirkan ulang bagaimana sosok Sarinah ini sampai Bung Karno mengabadikan nama Sarinah menjadi nama gedung pusat perbelanjaan pertama di Indonesia.
"Wah menarik sekali untuk menafsirkan sosok Sarinah ini, karena kita tidak banyak data tentang siapa sosok Sarinah ini dan begitu spesial sekali sosok Sarinah ini di mata Bung Karno," ujarnya.
Aktris pemenang Piala Citra FFI 2021 Marissa Anita juga mengungkapkan, merasa tertantang untuk memerankan Sarinah yang sering mendengar namanya, tetapi tidak pernah mengetahui sosoknya seperti apa, dan ditambah lagi Sutradara dan penulis cerita ini adalah perempuan.
"Waktu saya diajak oleh produser, saya langsung tertarik, karena saya tahu sedikit tentang pengasuh Bung Karno ini, tapi saya tidak mengetahui sosoknya seperti apa, ditambah lagi sutradara dan penulisnya adalah perempuan yaitu Ninndi Raras," katanya lagi.
Pemutaran perdana film "Mbok dan Bung" ini, juga dihadiri oleh beberapa pejabat BUMN, antara lain Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati, dan seniman sekaligus putra Bung Karno, Guruh Soekarnoputra. Penayangan film pendek ini juga sudah bisa disaksikan masyarakat melalui kanal Youtube.
Proses produksi dari awal sampai akhir yang berlatar belakang suasana desa di Mojokerto tahun 1907, memakan waktu kurang lebih 3 bulan. Pemutaran perdana film pendek yang berdurasi 15 menit ini merupakan bagian dari rangkaian peresmian transformasi Gedung Sarinah pasca pemugaran.
Film “Mbok dan Bung” ini bercerita tentang sosok Sarinah, pengasuh Kusno (panggilan Bung Karno semasa kecil) yang mengajarkan cinta kasih pada sesama manusia dan peduli pada rakyat kecil. Nilai-nilai kehidupan yang diajarkan Sarinah memiliki pengaruh kuat pada Kusno. Membuatnya tumbuh menjadi seorang yang humanis dan menjadi dasar perjuangan Bung Karno dalam membangun Indonesia.
Baca juga: "Serasa di film action" kesaksian karyawan yang terjebak baku tembak
Film ini terinspirasi dari pengasuh masa kecil Presiden pertama Indonesia Bung Karno bernama Mbok Sarinah.
Film ini bercerita tentang sosok Sarinah yang diperankan oleh Marissa Anita (Sarinah) dan artis cilik Kenichi Virendra sebagai Kusno (panggilan kecil Bung Karno) yang mengajarkan cinta kasih sesama manusia dan peduli pada rakyat kecil.
Ninndi Raras sebagai sutradara sekaligus penulis cerita ini, merasa tertantang untuk menafsirkan ulang bagaimana sosok Sarinah ini sampai Bung Karno mengabadikan nama Sarinah menjadi nama gedung pusat perbelanjaan pertama di Indonesia.
"Wah menarik sekali untuk menafsirkan sosok Sarinah ini, karena kita tidak banyak data tentang siapa sosok Sarinah ini dan begitu spesial sekali sosok Sarinah ini di mata Bung Karno," ujarnya.
Aktris pemenang Piala Citra FFI 2021 Marissa Anita juga mengungkapkan, merasa tertantang untuk memerankan Sarinah yang sering mendengar namanya, tetapi tidak pernah mengetahui sosoknya seperti apa, dan ditambah lagi Sutradara dan penulis cerita ini adalah perempuan.
"Waktu saya diajak oleh produser, saya langsung tertarik, karena saya tahu sedikit tentang pengasuh Bung Karno ini, tapi saya tidak mengetahui sosoknya seperti apa, ditambah lagi sutradara dan penulisnya adalah perempuan yaitu Ninndi Raras," katanya lagi.
Pemutaran perdana film "Mbok dan Bung" ini, juga dihadiri oleh beberapa pejabat BUMN, antara lain Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati, dan seniman sekaligus putra Bung Karno, Guruh Soekarnoputra. Penayangan film pendek ini juga sudah bisa disaksikan masyarakat melalui kanal Youtube.
Proses produksi dari awal sampai akhir yang berlatar belakang suasana desa di Mojokerto tahun 1907, memakan waktu kurang lebih 3 bulan. Pemutaran perdana film pendek yang berdurasi 15 menit ini merupakan bagian dari rangkaian peresmian transformasi Gedung Sarinah pasca pemugaran.
Film “Mbok dan Bung” ini bercerita tentang sosok Sarinah, pengasuh Kusno (panggilan Bung Karno semasa kecil) yang mengajarkan cinta kasih pada sesama manusia dan peduli pada rakyat kecil. Nilai-nilai kehidupan yang diajarkan Sarinah memiliki pengaruh kuat pada Kusno. Membuatnya tumbuh menjadi seorang yang humanis dan menjadi dasar perjuangan Bung Karno dalam membangun Indonesia.
Baca juga: "Serasa di film action" kesaksian karyawan yang terjebak baku tembak
Pewarta: Syamsul Rizal
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022
Tags: