Petugas diimbau jaga energi hingga pelaksanaan ibadah haji selesai
23 Juli 2022 00:10 WIB
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief saat bertemu dengan para petugas haji. (ANTARA/HO-Kemenag)
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief mengimbau para petugas haji untuk tetap menjaga energi dalam menjalankan tugasnya melayani jamaah hingga pelaksanaan ibadah haji 1443 H selesai.
"Tugas kita belum selesai, karenanya saya minta petugas haji untuk menjaga energi dalam menjalankan tugasnya melayani jamaah," kata Hilman dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Hilman mengaku bersyukur sebab para petugas haji sejauh ini dalam kondisi yang sehat. Kendati mengalami sakit ringan seperti flu atau batuk, tapi tak menghalangi tugas-tugas yang diembannya.
Menurutnya, seluruh petugas mempunyai kesempatan yang sama dalam menjalankan tugas melayani jamaah, kendati memiliki latar belakang yang berbeda.
Baca juga: Jamaah haji diingatkan tidak beraktivitas berlebihan di Madinah
Baca juga: Koper jamaah haji dibawa dengan truk ke Madinah
"Di sini di Tanah Suci dan petugas di Tanah Air, mereka menanggalkan jabatan, status, semuanya berada dalam prinsip kesetaraan dalam melayani jamaah. Ini adalah sebuah keindahan dan kenikmatan, semoga diberikan kemudahan," kata dia.
Di samping itu, kata dia, kehadiran para petugas haji dari berbagai latar belakang ini akan memperkuat solidaritas dan persaudaraan sekembalinya ke Tanah Air.
"Insya Allah dengan silaturahim yang dijalin antar petugas ini akan memberikan berkah," kata dia.
Sementara itu, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Budi Sylvana mengingatkan jamaah haji agar tidak beraktivitas berlebihan di tempat-tempat terbuka di Madinah, karena cuaca lebih panas daripada di Mekkah.
"Perlu kita sampaikan ke jamaah bahwa Madinah berbeda dengan Mekkah, cuaca lebih panas daripada Mekkah," kata Budi Sylvana.
Jamaah haji gelombang kedua mulai bergerak ke Madinah dari Mekkah sejak Kamis (21/7). Mereka akan berada di Madinah selama delapan hingga sembilan hari untuk melaksanakan ibadah arbain atau shalat berjamaah 40 waktu di Masjid Nabawi dan ziarah.
Budi mengatakan karena pergeseran jamaah ke Madinah sudah dimulai, tim kesehatan juga sudah melakukan persiapan seperti membuka kembali Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Madinah.*
Baca juga: Jamaah jangan sampai kehilangan alas kaki karena Madinah lebih panas
Baca juga: Sembilan bus antar jamaah haji dari Embarkasi Medan ke Madinah
"Tugas kita belum selesai, karenanya saya minta petugas haji untuk menjaga energi dalam menjalankan tugasnya melayani jamaah," kata Hilman dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Hilman mengaku bersyukur sebab para petugas haji sejauh ini dalam kondisi yang sehat. Kendati mengalami sakit ringan seperti flu atau batuk, tapi tak menghalangi tugas-tugas yang diembannya.
Menurutnya, seluruh petugas mempunyai kesempatan yang sama dalam menjalankan tugas melayani jamaah, kendati memiliki latar belakang yang berbeda.
Baca juga: Jamaah haji diingatkan tidak beraktivitas berlebihan di Madinah
Baca juga: Koper jamaah haji dibawa dengan truk ke Madinah
"Di sini di Tanah Suci dan petugas di Tanah Air, mereka menanggalkan jabatan, status, semuanya berada dalam prinsip kesetaraan dalam melayani jamaah. Ini adalah sebuah keindahan dan kenikmatan, semoga diberikan kemudahan," kata dia.
Di samping itu, kata dia, kehadiran para petugas haji dari berbagai latar belakang ini akan memperkuat solidaritas dan persaudaraan sekembalinya ke Tanah Air.
"Insya Allah dengan silaturahim yang dijalin antar petugas ini akan memberikan berkah," kata dia.
Sementara itu, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Budi Sylvana mengingatkan jamaah haji agar tidak beraktivitas berlebihan di tempat-tempat terbuka di Madinah, karena cuaca lebih panas daripada di Mekkah.
"Perlu kita sampaikan ke jamaah bahwa Madinah berbeda dengan Mekkah, cuaca lebih panas daripada Mekkah," kata Budi Sylvana.
Jamaah haji gelombang kedua mulai bergerak ke Madinah dari Mekkah sejak Kamis (21/7). Mereka akan berada di Madinah selama delapan hingga sembilan hari untuk melaksanakan ibadah arbain atau shalat berjamaah 40 waktu di Masjid Nabawi dan ziarah.
Budi mengatakan karena pergeseran jamaah ke Madinah sudah dimulai, tim kesehatan juga sudah melakukan persiapan seperti membuka kembali Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Madinah.*
Baca juga: Jamaah jangan sampai kehilangan alas kaki karena Madinah lebih panas
Baca juga: Sembilan bus antar jamaah haji dari Embarkasi Medan ke Madinah
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022
Tags: