Badung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Badung, Provinsi Bali, menggencarkan vaksinasi COVID-19 booster yang langsung menyasar masyarakat di masing-masing desa.

Pelaksanaan vaksinasi dosis penguat itu dijadwalkan dimulai pada Sabtu (23/7) yang menyasar masyarakat di seluruh desa di wilayah Badung.

"Vaksinasi booster pada Sabtu (23/7) mulai pukul 08.00 Wita itu dilaksanakan oleh 50 tim yang terjun ke semua desa di Badung," ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa di Mangupura, Jumat.

Baca juga: Kebijakan wajib booster mulai diterapkan di Bandara Ngurah Rai Bali

Ia mengatakan, persiapan pelaksanaan vaksinasi dosis penguat di Badung dinilai sudah sangat siap. Nantinya, tim dari TNI dan Polri juga akan ikut diterjunkan untuk membantu mengontrol pelaksanaan di setiap desa.

Menurut dia, dengan terus menggencarkan pemberian vaksinasi booster di wilayah perdesaan, target capaian vaksinasi booster sebesar 80 persen akan dapat segera tercapai.

"Pelaksanaan vaksinasi dosis penguat ke desa-desa ini akan berlangsung selama 14 hari berturut-turut. Target per harinya mencapai 200 orang bahkan lebih," katanya.

Sekda Adi Arnawa sebelumnya juga mengatakan, percepatan vaksinasi dosis penguat kepada masyarakat Badung dilakukan sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19.

Baca juga: Dinkes Bali imbau warga vaksin booster antisipasi varian baru COVID-19

"Upaya ini dilakukan untuk menindaklanjuti arahan pemerintah pusat sekaligus arahan Gubernur Bali dalam upaya menanggulangi penyebaran COVID-19 yang menginginkan vaksinasi booster bagi masyarakat Badung agar memasuki 80 persen," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Badung Ni Luh Ketut Ayu Ratnawati menjelaskan, pihaknya telah melakukan persiapan matang guna pelaksanaan vaksinasi booster itu.

Nantinya, di masing-masing puskesmas juga akan menyiapkan tiga tim vaksinator, sehingga total seluruh tim vaksinasi sebanyak 39 tim dari 13 puskesmas.

Baca juga: BI: Vaksinasi penguat dukung pemulihan ekonomi Bali

"Kemudian di Dinas Kesehatan kami juga membentuk sebanyak 10 tim. Kami juga melibatkan dokter intensif yang ada di masing-masing puskesmas yang akan membantu pelaksanaan kegiatan ini,” ujarnya.