Kowani sebut negara peserta W20 komitmen laksanakan "Toba Track"
22 Juli 2022 13:12 WIB
Penutupan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Women20 (W20 Summit) di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Kamis (21/7/2022). (ANTARA/HO- Dokumentasi Pribadi)
Jakarta (ANTARA) - Kongres Wanita Indonesia (Kowani) yang merupakan delegasi Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Women20 (W20 Summit) menyebutkan peserta konferensi itu berkomitmen melaksanakan “Toba Track”.
“Negara peserta W20 memiliki komitmen untuk melaksanakan “Toba Track” yang merupakan hasil dari konferensi tersebut,” ujar Ketua Umum Kowani, Dr Giwo Rubianto Wiyogo, di Jakarta, Jumat.
Terdapat lima isu yang tertuang dalam “Toba Track” itu yakni, nondiskriminasi dan kesetaraan, respon kesehatan yang berkeadilan gender, UMKM yang dimiliki dan dipimpin oleh perempuan, pemberdayaan perempuan pedesaan, dan juga pemberdayaan perempuan disabilitas.
“Sebagian besar UMKM di Tanah Air dimiliki dan dipimpin oleh perempuan. Hal itu perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut,” terang dia.
Baca juga: Indonesia dorong penguatan empat isu di 'meeting W20'
Baca juga: Kowani dorong perempuan di pedesaan dapat penguatan literasi digital
Terdapat tujuh area lintas sektoral yang menjadi fokus dalam meningkatkan dampak pada seluruh rekomendasi dari pertemuan W20 itu, yakni kebijakan, pendidikan, partisipasi ketenagakerjaan dan kepemimpinan, infrastruktur nondigital, infrastruktur digital, pemantauan kinerja, dan transparansi data.
Pertemuan KTT W20 diselenggarakan di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, pada 19 Juli hingga 21 Juli 2022. Pertemuan tersebut melahirkan komunike yang diserahkan pada G20 Presidensi Indonesia.
Pertemuan yang diselenggarakan di tepian Danau Toba itu juga sekaligus menandai lahirnya “Toba Track”, sebagai komitmen dari W20 untuk memberikan aksi nyata dalam pemberdayaan perempuan.
Baca juga: G20 diharapkan dorong pemberdayaan perempuan, kesetaraan gender
Baca juga: Pemberdayaan perempuan jadi fokus G20 atasi masalah perempuan anak
“Negara peserta W20 memiliki komitmen untuk melaksanakan “Toba Track” yang merupakan hasil dari konferensi tersebut,” ujar Ketua Umum Kowani, Dr Giwo Rubianto Wiyogo, di Jakarta, Jumat.
Terdapat lima isu yang tertuang dalam “Toba Track” itu yakni, nondiskriminasi dan kesetaraan, respon kesehatan yang berkeadilan gender, UMKM yang dimiliki dan dipimpin oleh perempuan, pemberdayaan perempuan pedesaan, dan juga pemberdayaan perempuan disabilitas.
“Sebagian besar UMKM di Tanah Air dimiliki dan dipimpin oleh perempuan. Hal itu perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut,” terang dia.
Baca juga: Indonesia dorong penguatan empat isu di 'meeting W20'
Baca juga: Kowani dorong perempuan di pedesaan dapat penguatan literasi digital
Terdapat tujuh area lintas sektoral yang menjadi fokus dalam meningkatkan dampak pada seluruh rekomendasi dari pertemuan W20 itu, yakni kebijakan, pendidikan, partisipasi ketenagakerjaan dan kepemimpinan, infrastruktur nondigital, infrastruktur digital, pemantauan kinerja, dan transparansi data.
Pertemuan KTT W20 diselenggarakan di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, pada 19 Juli hingga 21 Juli 2022. Pertemuan tersebut melahirkan komunike yang diserahkan pada G20 Presidensi Indonesia.
Pertemuan yang diselenggarakan di tepian Danau Toba itu juga sekaligus menandai lahirnya “Toba Track”, sebagai komitmen dari W20 untuk memberikan aksi nyata dalam pemberdayaan perempuan.
Baca juga: G20 diharapkan dorong pemberdayaan perempuan, kesetaraan gender
Baca juga: Pemberdayaan perempuan jadi fokus G20 atasi masalah perempuan anak
Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022
Tags: