Yogyakarta (ANTARA) - Pameran fotografi internasional “Bara-Api” akan menampilkan 280 karya foto dari fotografer di 22 negara yang mengulas keindahan dan keunikan Gunung Merapi dan Candi Borobudur dari berbagai sisi.

Pameran yang didukung oleh Badan Otorita Borobudur tersebut direncanakan berlangsung selama satu bulan, 23 Juli-23 Agustus bertempat di Museum H Widayat, Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

“Nantinya, semua karya foto akan ditampilkan dalam ukuran besar. Paling tidak 1x1,5 meter persegi. Bahkan ada yang panjangnya sampai tiga meter,” kata Ketua Panitia Pameran Fotografi Internasional Bara-Api Teguh Santosa di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, jumlah karya foto yang akan ditampilkan di pameran tersebut bahkan melebihi target awal dari semula hanya sebanyak 222 karya.

Baca juga: Sultan berharap Turnamen Golf Borobudur Merapi dongkrak pariwisata

Baca juga: Candi Borobudur diselimuti hujan abu Merapi


“Antusiasme fotografer sangat luar biasa. Saya kira ini awal yang baik karena selama lebih dari dua tahun harus membatasi banyak kegiatan akibat pandemi COVID-19,” katanya.

Ia menyebutkan karya foto yang ditampilkan tidak hanya mengulas keanggunan dan kemegahan Gunung Merapi serta Candi Borobudur saja, tetapi juga seluk beluk kehidupan yang ada di dalamnya, baik kehidupan sosial masyarakat hingga karya-karya yang menampilkan flora dan fauna endemik di sekitarnya.

“Kami menampilkan banyak genre fotografi, mulai dari landscape hingga makro. Tentunya, akan ada nilai lebih yang bisa dinikmati pengunjung,” katanya.

Bagi fotografer dari luar negeri, diberi kebebasan untuk menampilkan karya asalkan sejalan dengan tema yaitu gunung berapi dan kehidupan penganut Budha apabila tidak memiliki foto Gunung Merapi dan Borobudur.

Teguh berharap, masyarakat yang nantinya berkunjung ke pameran akan mampu melihat dan memahami sisi lain dari kehidupan yang berpusat di Gunung Merapi dan Candi Borobudur.

Ia pun memastikan, pameran fotografi internasional tidak hanya akan berhenti di Bara-Api tetapi berlanjut ke episode selanjutnya dengan tema yang berbeda.

Sementara itu, Koordinator Kurator Pameran Bara-Api, Risman Marah mengatakan fotografer yang menampilkan karya di pameran tersebut tidak dibatasi usia.

“Ada yang sudah berusia 96 tahun dan ada yang masih berusia 15 tahun,” katanya.

Kurator akan memilih 25 karya foto yang dinilai terbaik dan akan mendapat apresiasi dari sponsor.

Selain menerima karya dari sejumlah fotografer luar negeri seperti dari Argentina, Filipina, Polandia, Afrika Selatan, Korea Selatan, Srilanka, Thailand, dan Turki, juga akan ditampilkan karya dari fotografer lokal.

Sedangkan Direktur Museum H Widayat, Purnomo Sidhi yang akrab disapa Pungky mengatakan bersyukur karena akan ada pameran internasional yang bertempat di museum yang dikelolanya.

“Hampir tiga tahun lamanya kami tutup karena pandemi. Tentunya, penyelenggaraan pameran internasional ini adalah momentum yang sangat menggembirakan,” katanya yang berharap kegiatan tersebut tetap rutin digelar.*

Baca juga: Lindungi erupsi Merapi, penutup stupa Candi Borobudur dipertahankan

Baca juga: Antisipasi erupsi Merapi, Balai Konservasi Borobudur tutup tiga candi