Pembangunan perekonomian daerah perlu perbanyak inovasi dan kolaborasi
21 Juli 2022 19:15 WIB
Direktur Sistem Informasi Statistik, Badan Pusat Statistik Pudji Ismartini (kiri), Peneliti Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan Eduardo Edwin Ramda (kedua kiri), Kepala Sekretariat Nasional SDGs Vivi Yulaswati (kedua kanan) dan Bupati Trenggalek sekaligus Wakil Ketua Umum APKASI Mochamad Nur Arifin (kiri) berikan pemaparan dalam Workshop Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan di Jakarta, Kamis (21/7/2022). ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat
Jakarta (ANTARA) - Pembangunan perekonomian di daerah, terutama dalam masa pandemi COVID-19 serta beragam dampak krisis global seperti sekarang ini, perlu untuk memperbanyak inovasi dan kolaborasi baik dari aspek hulu maupun segi hilir.
"Perlu inovasi dan terobosan, tidak mungkin kalau kita hanya bekerja secara struktural, kita libatkan semua pihak dengan regulasi dari hulu hilir," kata Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri Eko Prasetyanto Purnomo Putro dalam acara diskusi di Jakarta, Kamis.
Eko mengatakan tidak mudah mengelola wilayah Indonesia yang sangat luas, karena itu dia mendorong seluruh pemerintah daerah untuk aktif mengamati keberhasilan pembangunan di daerah lain dan mengadaptasikannya ke daerah yang dipimpinnya.
“Maka mari bersama kita berkolaborasi, bahkan kalau perlu ada yang namanya ATM, yaitu amati, tiru dan modifikasi kota-kota yang bersih dan berhasil membangun lingkungannya,” ujarnya.
Dia juga mengungkapkan daya saing Indonesia mengalami penurunan dari peringkat ke-37 pada 2021 dan menjadi peringkat ke-44 pada 2022.
Oleh karena itu, ujar dia, diperlukan inovasi dan kolaborasi dari sejumlah pihak untuk dapat memperbaiki peringkat tersebut.
Baca juga: Mendorong percepatan realisasi belanja APBD di akhir 2021
Dalam kesempatan itu, Eko juga mengapresiasi penandatanganan nota kesepahaman antara Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan Bank Negara Indonesia mengenai penggunaan fasilitas pelayanan jasa perbankan dan dukungan program pemanfaatan sampah.
Eko menyebut ada 68,5 juta ton sampah di Indonesia yang disumbangkan oleh 278 juta penduduk Indonesia.
Dia pun menjadikan sampah sebagai contoh pentingnya inovasi dan kolaborasi dari berbagai pihak, tidak hanya pemerintah dan pemerintah daerah, tetapi juga masyarakat, akademisi, swasta dan dunia usaha.
"Tentu perlu inovasi dan terobosan, tidak mungkin kalau kita hanya bekerja secara struktural, kita bisa libatkan semua pihak dengan regulasi dari hulu hilir," ujar Eko.
Baca juga: Kemendagri harapkan BUMD ambil peran gerakkan pertumbuhan ekonomi
Pada kesempatan yang sama, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin memastikan bahwa pemerintah daerah di Indonesia akan terus melakukan inovasi dalam melayani masyarakat.
“Supaya berkelanjutan, perlu dilakukan reinventing innovation, pembaruan terhadap inovasi-inovasi. Semakin kreatif suatu negara, maka semakin sejahtera negara tersebut,” ujar Arifin.
Arifin yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum APKASI kemudian memberi contoh mengenai inovasi yang terus berkembang, khususnya selama pandemi COVID-19.
"Salah satu contoh inovasi adalah mal pelayanan publik, tapi saat pandemi inovasi tersebut tidak bisa berjalan karena masyarakat tidak boleh berkumpul, namun akhirnya terlahir layanan publik secara daring," kata Arifin.
Baca juga: Apkasi siap gelar AOE 2022 dukung perekonomian daerah
Baca juga: Ketua DPD RI: Perlu langkah konkret majukan ekonomi daerah perbatasan
"Perlu inovasi dan terobosan, tidak mungkin kalau kita hanya bekerja secara struktural, kita libatkan semua pihak dengan regulasi dari hulu hilir," kata Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri Eko Prasetyanto Purnomo Putro dalam acara diskusi di Jakarta, Kamis.
Eko mengatakan tidak mudah mengelola wilayah Indonesia yang sangat luas, karena itu dia mendorong seluruh pemerintah daerah untuk aktif mengamati keberhasilan pembangunan di daerah lain dan mengadaptasikannya ke daerah yang dipimpinnya.
“Maka mari bersama kita berkolaborasi, bahkan kalau perlu ada yang namanya ATM, yaitu amati, tiru dan modifikasi kota-kota yang bersih dan berhasil membangun lingkungannya,” ujarnya.
Dia juga mengungkapkan daya saing Indonesia mengalami penurunan dari peringkat ke-37 pada 2021 dan menjadi peringkat ke-44 pada 2022.
Oleh karena itu, ujar dia, diperlukan inovasi dan kolaborasi dari sejumlah pihak untuk dapat memperbaiki peringkat tersebut.
Baca juga: Mendorong percepatan realisasi belanja APBD di akhir 2021
Dalam kesempatan itu, Eko juga mengapresiasi penandatanganan nota kesepahaman antara Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan Bank Negara Indonesia mengenai penggunaan fasilitas pelayanan jasa perbankan dan dukungan program pemanfaatan sampah.
Eko menyebut ada 68,5 juta ton sampah di Indonesia yang disumbangkan oleh 278 juta penduduk Indonesia.
Dia pun menjadikan sampah sebagai contoh pentingnya inovasi dan kolaborasi dari berbagai pihak, tidak hanya pemerintah dan pemerintah daerah, tetapi juga masyarakat, akademisi, swasta dan dunia usaha.
"Tentu perlu inovasi dan terobosan, tidak mungkin kalau kita hanya bekerja secara struktural, kita bisa libatkan semua pihak dengan regulasi dari hulu hilir," ujar Eko.
Baca juga: Kemendagri harapkan BUMD ambil peran gerakkan pertumbuhan ekonomi
Pada kesempatan yang sama, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin memastikan bahwa pemerintah daerah di Indonesia akan terus melakukan inovasi dalam melayani masyarakat.
“Supaya berkelanjutan, perlu dilakukan reinventing innovation, pembaruan terhadap inovasi-inovasi. Semakin kreatif suatu negara, maka semakin sejahtera negara tersebut,” ujar Arifin.
Arifin yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum APKASI kemudian memberi contoh mengenai inovasi yang terus berkembang, khususnya selama pandemi COVID-19.
"Salah satu contoh inovasi adalah mal pelayanan publik, tapi saat pandemi inovasi tersebut tidak bisa berjalan karena masyarakat tidak boleh berkumpul, namun akhirnya terlahir layanan publik secara daring," kata Arifin.
Baca juga: Apkasi siap gelar AOE 2022 dukung perekonomian daerah
Baca juga: Ketua DPD RI: Perlu langkah konkret majukan ekonomi daerah perbatasan
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022
Tags: