Banda Aceh (ANTARA) - Baitul Mal Aceh menyiapkan dana zakat sebesar Rp600 juta pada tahun ini untuk melakukan penanggulangan angka kekerdilan anak atau stunting yang masih tinggi di provinsi paling barat Indonesia itu.

“Dana itu dialokasikan untuk membantu 100 mustahik (penerima zakat) selama 12 bulan dengan jumlah bantuan Rp500 ribu per bulan,” kata Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh Rahmad Raden, di Banda Aceh, Kamis.

Ia menjelaskan program tersebut merupakan proyek percontohan (pilot project) dan perdana dilaksanakan pada tahun tahun lalu dengan tujuan untuk mengurangi risiko stunting pada anak-anak Tanah Rencong dari keluarga miskin.

Selain itu, program tersebut juga untuk memberikan akses pangan bergizi untuk bayi sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun. Hingga kini, jumlah yang telah dibantu sebanyak 50 mustahik dengan total anggaran mencapai Rp125 juta.

Baca juga: Pemkab Aceh Barat menyepakati penurunan kasus anak kerdil

Baca juga: BKKBN gandeng 340 kampus upaya tangani kekerdilan pada 2022


“Mereka merupakan mustahik lanjutan tahun lalu yang berasal dari Kabupaten Aceh Jaya sebanyak 18 mustahik dan Kabupaten Aceh Besar 32 mustahik,” katanya.

Rahmad Raden menjelaskan sasaran dari program tersebut adalah ibu hamil dengan kondisi kurang energi kronis (KEK) dan ibu hamil yang memiliki anak dengan riwayat stunting.

Selain itu juga bagi anak-anak berusia di bawah dua tahun yang terindikasi stunting. Dengan program tersebut diharapkan akan tersedia kebutuhan pangan bergizi bagi ibu hamil dari keluarga miskin.

“Tujuannya juga untuk memenuh kebutuhan pangan bergizi bagi bayi sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun sehingga suatu saat Aceh akan terbebas dari stunting,” katanya.

Bantuan tersebut berasal dari dana zakat yang dititipkan kepada Baitul Mal oleh para muzaki atau orang yang wajib zakat. Diharapkan bantuan ini dapat memberikan keberkahan, baik kepada muzaki, penerima dan semua yang terlibat dalam mengelola dana.

“Kami juga senantiasa mengajak para muzaki untuk menyalurkan zakatnya melalui Baitul Mal Aceh sehingga lebih banyak lagi mustahik yang dapat dibantu,” katanya.*

Baca juga: Kemenko PMK optimis Aceh mampu tekan angka stunting

Baca juga: Banda Aceh dukung kampanye menyusui turunkan angka kematian anak