Kemendes PDTT dukung "smart fisheries village" di daerah tertinggal
21 Juli 2022 17:33 WIB
Tangkapan layar DIrektur Perencanaan Teknis Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Pedesaan, Kementerian Desa (Kemendes) Dewi Yuliani dalam bincang bahari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) secara daring di Jakarta, Kamis (21/7/2022). ANTARA/Soni Namura
Jakarta (ANTARA) - DIrektur Perencanaan Teknis Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Pedesaan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Dewi Yuliani mendukung program smart fisheries village di kawasan transmigrasi dan daerah tertinggal untuk mendukung kawasan pedesaan yang berdaya saing.
"Kami berharap smart fisheries village mengajarkan masyarakat bagaimana membangun (desa) berbasis ilmu pengetahuan melalui penelitian dan inovasi,’" kata Dewi dalam kegiatan bincang bahari di Jakarta, Kamis.
Dalam membangun desa, menurut dia, terdapat berbagai macam tantangan yaitu rendahnya kualitas sumber daya manusia, infrastruktur yang kurang memadai dan akses permodalan usaha, yang bisa dibenahi melalui program tersebut.
Baca juga: Mendes PDTT minta desa maksimalkan Dana Desa untuk ketahanan pangan
"Kegiatan (smart fisheries village) yang sedang kita kembangkan ini bisa menjadi solusi buat nelayan kita di desa terutama daerah pesisir,’’ katanya.
Oleh karena itu, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan melakukan pembahasan kerja sama untuk mengembangkan kawasan pedesaan yang akan menuju dan berdaya saing di 2024.
Assisten Vice Preisdent Program Pemerintah BNI Divisi Usaha Kecil, Chandra Bagus Sulistyo yang hadir dalam acara tersebut mengatakan siap mendukung proses pembangunan yang menjadi bagian dari program pemerintah untuk menyejahterakan ekonomi bangsa.
‘"Kita punya kampung nelayan bersama KKP, nelayan di pinggiran yang sulit mendapatkan akses pembiayaan dan juga ada ibu-ibu yang sulit bisa kita kembangkan kewirausahaannya," katanya.
Baca juga: Mendes minta Asosiasi Desa Pesisir perkuat sinergi kawasan pesisir
Ia menambahkan BNI mempunyai beberapa program dengan KKP yaitu klaster kelautan dan perikanan terdiri dari klaster pengelolaan ikan, klaster garam rakyat, klaster perikanan tangkap, dan klaster budaya ikan yang bisa mendukung pengembangan program smart fisheries village.
Menurut situs resmi KKP, smart fisheries village adalah program KKP yang merupakan suatu kawasan perikanan yang memiliki komoditas unggulan, menjadi desa perikanan yang terintegrasi dengan mensinergikan riset dan teknologi dengan peningkatan SDM.
Program yang melibatkan sinergi swasta dengan pemerintah ini diharapkan dapat menyInergikan antara digitalisasi dengan teknologi untuk SDM perikanan melalui pelatihan serta mewujudkan usaha perikanan dari hulu ke hilir.
Baca juga: DFW: Desa perlu jadi ujung tombak perlindungan awak kapal ikan
Baca juga: Mendes PDTT apresiasi Pesisir Selatan bangun kawasan transmigrasi
"Kami berharap smart fisheries village mengajarkan masyarakat bagaimana membangun (desa) berbasis ilmu pengetahuan melalui penelitian dan inovasi,’" kata Dewi dalam kegiatan bincang bahari di Jakarta, Kamis.
Dalam membangun desa, menurut dia, terdapat berbagai macam tantangan yaitu rendahnya kualitas sumber daya manusia, infrastruktur yang kurang memadai dan akses permodalan usaha, yang bisa dibenahi melalui program tersebut.
Baca juga: Mendes PDTT minta desa maksimalkan Dana Desa untuk ketahanan pangan
"Kegiatan (smart fisheries village) yang sedang kita kembangkan ini bisa menjadi solusi buat nelayan kita di desa terutama daerah pesisir,’’ katanya.
Oleh karena itu, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan melakukan pembahasan kerja sama untuk mengembangkan kawasan pedesaan yang akan menuju dan berdaya saing di 2024.
Assisten Vice Preisdent Program Pemerintah BNI Divisi Usaha Kecil, Chandra Bagus Sulistyo yang hadir dalam acara tersebut mengatakan siap mendukung proses pembangunan yang menjadi bagian dari program pemerintah untuk menyejahterakan ekonomi bangsa.
‘"Kita punya kampung nelayan bersama KKP, nelayan di pinggiran yang sulit mendapatkan akses pembiayaan dan juga ada ibu-ibu yang sulit bisa kita kembangkan kewirausahaannya," katanya.
Baca juga: Mendes minta Asosiasi Desa Pesisir perkuat sinergi kawasan pesisir
Ia menambahkan BNI mempunyai beberapa program dengan KKP yaitu klaster kelautan dan perikanan terdiri dari klaster pengelolaan ikan, klaster garam rakyat, klaster perikanan tangkap, dan klaster budaya ikan yang bisa mendukung pengembangan program smart fisheries village.
Menurut situs resmi KKP, smart fisheries village adalah program KKP yang merupakan suatu kawasan perikanan yang memiliki komoditas unggulan, menjadi desa perikanan yang terintegrasi dengan mensinergikan riset dan teknologi dengan peningkatan SDM.
Program yang melibatkan sinergi swasta dengan pemerintah ini diharapkan dapat menyInergikan antara digitalisasi dengan teknologi untuk SDM perikanan melalui pelatihan serta mewujudkan usaha perikanan dari hulu ke hilir.
Baca juga: DFW: Desa perlu jadi ujung tombak perlindungan awak kapal ikan
Baca juga: Mendes PDTT apresiasi Pesisir Selatan bangun kawasan transmigrasi
Pewarta: Soni Namura
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022
Tags: