Delegasi Ambon paparkan "sound of green" di konferensi UNESCO Brasil
21 Juli 2022 14:10 WIB
Delegasi kota Ambon yakni Direktur Ambon Music Office Ronny Loppies dan Sekretaris kota Ambon, Agus Ririmasse memaparkan program "sound of green" di konfrensi Tahunan XIV Jaringan Kota Kreatif Unesco di Santos, Brasil pada 18 – 22 Juli 2022. ANTARA/Ho- Ambon Music Office.
Ambon (ANTARA) - Delegasi kota Ambon memaparkan program "sound of green" di konferensi Tahunan XIV Jaringan Kota Kreatif Unesco di Santos, Brasil pada 18 – 22 Juli 2022.
Direktur Ambon Music Office, Ronny Loppies mengatakan, konfrensi ini Ambon mempresentasikan program Sound of Green, Music Tourism, dan Kurikulum Musik di Sekolah.
"Presentasi yang dibawakan ini sejalan dengan tema yang diangkat, dimana kami mempaparkan peran musik dalam ekosistem pulau kecil yang memberikan pengaruh bagi budaya, kehidupan, dan ekistensi Kota Ambon," katanya ketika menghubungi ANTARA, Kamis.
Pertemuan tahunan XIV UNESCO kota kreatif dunia mengangkat tema “Kreatifitas, jalan menuju kesetaraan”.
"Kenapa bicara kesetaraan karena dalam konteks UNESCO sejalan dengan SDGS 2030, bagaimana mengurangi ketimpangan menuju kesetaraan artinya bahwa kota Kreatif di dunia ini masih banyak ketimpangan," katanya.
Baca juga: Kemenparekraf tetapkan Ambon Kota Kreatif 2021
Baca juga: Ambon kirim dossier jaringan kota kreatif Unesco
Dari sisi Ambon City Off Music ada tujuh ketimpangan disampaikan yakni ketimpangan di bidang politik, sosial, ekonomi, lingkungan, budaya, spasial dan pendidikan yang telah disampaikan ke UNESCO.
"AMO dengan program sound of green, music tourism, kurikulum pendidikan disiapkan untuk mengatasi ketimpangan dari sisi budaya dan pendidikan," katanya.
Konferensi ini katanya, menawarkan kesempatan untuk memperkuat hubungan antara kota-kota kreatif dari seluruh dunia dan berfungsi sebagai platform untuk merefleksikan tujuan strategis jaringan kota kreatif yang sejalan dengan prioritas UNESCO, dalam konteks global pasca pemulihan COVID-19.
Sekretaris Kota Ambon, Agus Ririmasse menyatakan, kesempatan menghadiri kegiatan tahunan UNESCO , merupakan hal yang sangat luar biasa dan membanggakan.
"Hal ini mengangkat harkat dan martabat Kota Ambon sebagai Kota Musik tapi juga mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia," katanya.
Ia berharap, kegiatan ini dapat dapat membawa hasil positif dalam pengembangan Ambon Sebagai Kota Musik Dunia.
“Semoga ke depan, Ambon juga bisa menjadi tuan rumah dari konferensi Tahunan Jaringan Kota Kreatif UNESCO," katanya.
Baca juga: AMO usulkan inovasi cari makan jual suara di KIPP 2022
Baca juga: 10 sekolah di Ambon fokus penerapan kurikulum mulok musik
Direktur Ambon Music Office, Ronny Loppies mengatakan, konfrensi ini Ambon mempresentasikan program Sound of Green, Music Tourism, dan Kurikulum Musik di Sekolah.
"Presentasi yang dibawakan ini sejalan dengan tema yang diangkat, dimana kami mempaparkan peran musik dalam ekosistem pulau kecil yang memberikan pengaruh bagi budaya, kehidupan, dan ekistensi Kota Ambon," katanya ketika menghubungi ANTARA, Kamis.
Pertemuan tahunan XIV UNESCO kota kreatif dunia mengangkat tema “Kreatifitas, jalan menuju kesetaraan”.
"Kenapa bicara kesetaraan karena dalam konteks UNESCO sejalan dengan SDGS 2030, bagaimana mengurangi ketimpangan menuju kesetaraan artinya bahwa kota Kreatif di dunia ini masih banyak ketimpangan," katanya.
Baca juga: Kemenparekraf tetapkan Ambon Kota Kreatif 2021
Baca juga: Ambon kirim dossier jaringan kota kreatif Unesco
Dari sisi Ambon City Off Music ada tujuh ketimpangan disampaikan yakni ketimpangan di bidang politik, sosial, ekonomi, lingkungan, budaya, spasial dan pendidikan yang telah disampaikan ke UNESCO.
"AMO dengan program sound of green, music tourism, kurikulum pendidikan disiapkan untuk mengatasi ketimpangan dari sisi budaya dan pendidikan," katanya.
Konferensi ini katanya, menawarkan kesempatan untuk memperkuat hubungan antara kota-kota kreatif dari seluruh dunia dan berfungsi sebagai platform untuk merefleksikan tujuan strategis jaringan kota kreatif yang sejalan dengan prioritas UNESCO, dalam konteks global pasca pemulihan COVID-19.
Sekretaris Kota Ambon, Agus Ririmasse menyatakan, kesempatan menghadiri kegiatan tahunan UNESCO , merupakan hal yang sangat luar biasa dan membanggakan.
"Hal ini mengangkat harkat dan martabat Kota Ambon sebagai Kota Musik tapi juga mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia," katanya.
Ia berharap, kegiatan ini dapat dapat membawa hasil positif dalam pengembangan Ambon Sebagai Kota Musik Dunia.
“Semoga ke depan, Ambon juga bisa menjadi tuan rumah dari konferensi Tahunan Jaringan Kota Kreatif UNESCO," katanya.
Baca juga: AMO usulkan inovasi cari makan jual suara di KIPP 2022
Baca juga: 10 sekolah di Ambon fokus penerapan kurikulum mulok musik
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022
Tags: