Beijing (ANTARA) - Kasus COVID-19 dari subvarian Omicron BA.2.3 ditemukan di Kota Dandong, Provinsi Liaoning, China yang berbatasan dengan Korea Utara.
Kasus di kota pelabuhan itu terdeteksi pada seorang warga setempat dan tergolong kasus tanpa gejala, demikian otoritas kesehatan setempat kepada pers, Rabu.
Sebanyak 33 kontak dekat pertama dan 75 kontak dekat kedua telah ditempatkan di fasilitas karantina terpadu.
Hasil tes PCR semua kontak tersebut negatif, menurut otoritas kesehatan.
Dalam kurun waktu dua pekan sekitar 10 subvarian Omicron yang berbeda teridentifikasi di China.
Di antara subvarian itu adalah BA.5 yang ditemukan di Xi'an, Provinsi Shaanxi; BA.2.12.1 di Chengdu, Provinsi Sichuan; BA.2.38 di Lanzhou, Provinsi Gansu; dan BA.5.2.1 di Shanghai, Tianjin, dan Qingdao, Provinsi Shandong.
Semua subvarian tersebut ditemukan pada kasus impor, menurut otoritas kesehatan.
"Kemampuan subvarian baru untuk menghindari sistem kekebalan terus meningkat, namun vaksin saat ini masih memenuhi syarat untuk mencegah kematian dan situasi yang parah," kata Ketua Tim Ahli Virologi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular China (CDC) Dong Xiaoping.
Baca juga: Pilot positif COVID-19, catatan sepekan tanpa kasus di Beijing ternoda
Baca juga: 2.000 wisatawan di Pulau Weizhou China telantar
Baca juga: Kunjungan delegasi ASEAN ke biara Kumbum dibatalkan akibat COVID-19
Laporan dari China
Subvarian Omicron BA.2.3 ditemukan di Dandong China dekat Korut
20 Juli 2022 14:29 WIB
Arsip - Dua jembatan di atas sungai yang menghubungkan Kota Dandong di wilayah barat laut China dengan Korea Utara. (ANTARA/M. Irfan Ilmie)
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022
Tags: