Toronto (ANTARA) - Beberapa bisnis Kanada sedang mempertimbangkan kembali rencana ekspansi mereka setelah kejutan kenaikan suku bunga poin persentase penuh oleh bank sentral pekan lalu, dan sebaliknya mempertajam fokus mereka untuk melindungi keuntungan, kata para analis.

Kejutan kenaikan tajam dan tiba-tiba dalam biaya pinjaman datang ketika perusahaan-perusahaan Kanada sudah berjuang melawan pasar tenaga kerja yang ketat dan prospek permintaan yang tidak pasti.

Dampak kenaikan biaya paling dirasakan oleh usaha kecil dan menengah yang mempekerjakan lebih dari 80 persen angkatan kerja, menurut Statistik Kanada.

"Saya tidak khawatir apakah Ford atau General Electric dapat meminjam uang karena mereka punya uang, tetapi saya khawatir tentang produsen kecil dan menengah yang sekarang akan melihat biaya tambahan," kata Dennis Darby, Presiden Produsen dan Eksportir Kanada, dikutip dari Reuters.

Rekor suku bunga rendah selama pandemi mendorong perusahaan untuk membebani utang murah, dengan pinjaman non-hipotek dari perusahaan non-keuangan di Kanada naik 10 persen menjadi 817 miliar dolar Kanada (639 miliar dolar AS) pada kuartal pertama 2022 dari tahun lalu, menurut Statistik Kanada. Real estat, konstruksi dan industri minyak dan gas telah muncul sebagai sektor yang paling terpengaruh.

James White, Wakil Presiden Wellmaster, produsen pipa industri yang berbasis di Ontario untuk industri minyak dan gas, telah menunda rencana untuk berinvestasi di pabrik peralatan yang berkelanjutan sebagai bagian dari transisi perusahaan ke ekonomi yang lebih hijau.

"Kita tunggu saja," kata White.

Para ekonom dan kelompok industri mengatakan organisasi kecil dan menengah lainnya sedang mengevaluasi kembali rencana bisnis setelah kenaikan tajam suku bunga.

James Orlando, ekonom senior di TD Bank, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan sedang mempertimbangkan tingkat suku bunga yang lebih tinggi ini, dan menentukan berapa banyak ekspansi baru atau investasi modal baru akan memakan biaya. Dan mereka mungkin harus menilai kembali apakah itu akan menguntungkan bagi mereka.

"Imbal hasil obligasi perusahaan dan suku bunga pinjaman bank untuk bisnis semuanya naik sekarang. Itu mengubah aritmatika apakah proyek baru atau investasi baru akan menguntungkan atau tidak," kata Orlando.

Baca juga: Kanada diperkirakan naikkan suku bunga jumbo karena gigitan inflasi
Baca juga: Wakil PM Kanada akan hadiri pertemuan finansial G20 di Bali
Baca juga: Presiden Jokowi dorong penguatan kerja sama ekonomi Indonesia-Kanada