Sandi ingin ada peningkatan kualitas SDM pariwisata era "society 5.0"
19 Juli 2022 11:24 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam Weekly Press Brifieng di Jakarta, Senin (18/7/2022). ANTARA/HO-Kemenparekraf
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menginginkan peningkatan kualitas pelayanan sumber daya manusia (SDM) di bidang pariwisata dalam era society 5.0 sehingga setiap wisatawan dapat menikmati kunjungan wisata di berbagai wilayah Indonesia.
“Maka kita harus fokus pada penyiapan masyarakat yang aware dengan perkembangan, peningkatan usaha lokal pengguna layanan online dan upaya meningkatkan rating-nya,” ujarnya dalam Weekly Press Brifieng lewat keterangan resmi, Jakarta, Selasa.
Karena itu, pihaknya meluncurkan Kampanye Sadar Wisata (KSW) serta Pelatihan dan Pengembangan Pemasaran Online dan Peningkatan Kualitas Layanan di enam Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) sebagai upaya untuk mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dan dunia usaha lokal di sektor pariwisata.
Ke-6 destinasi tersebut yaitu Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Bromo-Tengger-Semeru di Jawa Timur, dan Wakatobi di Sulawesi Tenggara.
Dalam pelaksanaan program KSW akan dipilih kader desa wisata yang diberikan pelatihan dan ditugaskan membuat proyek rencana pengembangan desa masing-masing. Para peserta juga bakal didampingi dalam implementasi dari rencana pengembangan desa.
“Pelaksanaan program Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan Pemasaran Online dan Peningkatan Kualitas Layanan akan dilakukan melalui tahapan analisis kebutuhan pelatihan, perancangan program pelatihan, pelaksanaan pelatihan, serta pengawasan dan evaluasi,” ungkap Menparekraf.
Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Frans Teguh menerangkan bahwa program KSW sebenarnya telah dilakukan secara rutin.
Namun, adanya dukungan dari Bank Dunia mendorong pihaknya melakukan persiapan dalam skema kampanye sadar wisata lebih berkelanjutan yang dibagi menjadi empat tahap, yaitu sosialisasi, pelatihan, pendampingan, dan apresiasi.
Tahapan itu dilaksanakan secara multi years dari 2022-2023 untuk memperkuat keterkaitan perekonomian lokal dengan pariwisata.
“Program Kampanye Sadar Wisata akan fokus pada penerapan sapta pesona era society 5.0, pelayanan prima, dan disiplin protokol Kesehatan (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability/CHSE),” kata dia.
Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf Florida Pardosi menambahkan kedua program tersebut mengikutsertakan 6.500 orang untuk KSW dan 7.700 pelaku usaha lokal untuk program Pelatihan dan Pengembangan Pemasaran Online dan Peningkatan Kualitas Layanan.
Sejak Maret 2022, sosialisasi KSW dinyatakan sudah dilakukan di 65 desa wisata wilayah enam destinasi dengan menggunakan tiga modul yang terdiri dari sapta pesona, layanan prima, dan CHSE. Sedangkan dalam program pelatihan ada 14 modul.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata setempat, sehingga nantinya bisa mengawal terutama dalam menjaring peserta untuk ke tahap selanjutnya yaitu pelatihan dan implementasi project pengembangan desa” ucap Florida.
Baca juga: Malaysia, Singapura, dan Thailand disebut pasar penting pariwisata RI
Baca juga: Sandi anggap RI berpeluang jadi pusat industri halal
Baca juga: Petinggi IMF terpukau dengan perubahan Jakarta
“Maka kita harus fokus pada penyiapan masyarakat yang aware dengan perkembangan, peningkatan usaha lokal pengguna layanan online dan upaya meningkatkan rating-nya,” ujarnya dalam Weekly Press Brifieng lewat keterangan resmi, Jakarta, Selasa.
Karena itu, pihaknya meluncurkan Kampanye Sadar Wisata (KSW) serta Pelatihan dan Pengembangan Pemasaran Online dan Peningkatan Kualitas Layanan di enam Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) sebagai upaya untuk mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dan dunia usaha lokal di sektor pariwisata.
Ke-6 destinasi tersebut yaitu Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Bromo-Tengger-Semeru di Jawa Timur, dan Wakatobi di Sulawesi Tenggara.
Dalam pelaksanaan program KSW akan dipilih kader desa wisata yang diberikan pelatihan dan ditugaskan membuat proyek rencana pengembangan desa masing-masing. Para peserta juga bakal didampingi dalam implementasi dari rencana pengembangan desa.
“Pelaksanaan program Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan Pemasaran Online dan Peningkatan Kualitas Layanan akan dilakukan melalui tahapan analisis kebutuhan pelatihan, perancangan program pelatihan, pelaksanaan pelatihan, serta pengawasan dan evaluasi,” ungkap Menparekraf.
Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Frans Teguh menerangkan bahwa program KSW sebenarnya telah dilakukan secara rutin.
Namun, adanya dukungan dari Bank Dunia mendorong pihaknya melakukan persiapan dalam skema kampanye sadar wisata lebih berkelanjutan yang dibagi menjadi empat tahap, yaitu sosialisasi, pelatihan, pendampingan, dan apresiasi.
Tahapan itu dilaksanakan secara multi years dari 2022-2023 untuk memperkuat keterkaitan perekonomian lokal dengan pariwisata.
“Program Kampanye Sadar Wisata akan fokus pada penerapan sapta pesona era society 5.0, pelayanan prima, dan disiplin protokol Kesehatan (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability/CHSE),” kata dia.
Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf Florida Pardosi menambahkan kedua program tersebut mengikutsertakan 6.500 orang untuk KSW dan 7.700 pelaku usaha lokal untuk program Pelatihan dan Pengembangan Pemasaran Online dan Peningkatan Kualitas Layanan.
Sejak Maret 2022, sosialisasi KSW dinyatakan sudah dilakukan di 65 desa wisata wilayah enam destinasi dengan menggunakan tiga modul yang terdiri dari sapta pesona, layanan prima, dan CHSE. Sedangkan dalam program pelatihan ada 14 modul.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata setempat, sehingga nantinya bisa mengawal terutama dalam menjaring peserta untuk ke tahap selanjutnya yaitu pelatihan dan implementasi project pengembangan desa” ucap Florida.
Baca juga: Malaysia, Singapura, dan Thailand disebut pasar penting pariwisata RI
Baca juga: Sandi anggap RI berpeluang jadi pusat industri halal
Baca juga: Petinggi IMF terpukau dengan perubahan Jakarta
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022
Tags: