Mandiri Institute sebut belanja sektor pariwisata dorong ekonomi
18 Juli 2022 13:51 WIB
Warga menyaksikan layang-layang tradisional Bali yang diterbangkan saat Bali Kite Festival ke-44 di Pantai Padang Galak, Denpasar, Bali, Minggu (17/7/2022). Persatuan Layang-Layang Indonesia Provinsi Bali (Pelangi Bali) menggelar festival layang-layang terbesar di pulau dewata dengan tema "Rahayu Baliku" yang menampilkan sekitar 800 layang-layang tradisional dan kreasi untuk pelestarian seni budaya serta membangkitkan pariwisata dan perekonomian Bali. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/aww.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono menyatakan belanja masyarakat di sektor pariwisata telah mendorong perekonomian karena mengalami kenaikan 30 persen pada Juli 2022 dibanding pra pandemi.
“Secara umum tingkat belanja masyarakat masih tetap solid di tengah kenaikan inflasi dan kasus COVID-19,” katanya di Jakarta, Senin.
Tingkat belanja masyarakat berdasarkan Mandiri Spending Index (MSI) pada Juli 2022 berada di level 130,2 yang artinya terdapat kenaikan 30 persen dibanding periode pra pandemi.
Hal tersebut di antaranya dilatarbelakangi oleh tingkat vaksinasi yang tinggi, pelonggaran mobilitas dan pengendalian kasus COVID-19 yang relatif baik.
Teguh menuturkan saat ini tingkat mobilitas masyarakat terutama kunjungan ke daerah-daerah pariwisata terus meningkat.
Secara spasial, tingkat belanja masyarakat di wilayah Bali dan Nusa Tenggara yang merupakan daerah utama pariwisata terus dalam tren meningkat terutama sejak varian Omicron mereda.
Peningkatan itu terlihat dari MSI di Bali dan Nusa Tenggara pada awal Juli 2022 yang mencapai 87,7 atau menjadi tertinggi sepanjang pandemi.
Berangsur pulihnya sektor pariwisata juga tercermin dari meningkatnya belanja-belanja yang terkait dengan mobilitas, hotel, restoran dan kafe serta hiburan.
Pada daerah-daerah utama wisata, tingkat kunjungan yang lebih tinggi mendorong belanja terkait travel, tiket pesawat, hotel dan restoran dibanding daerah lain.
Dibanding sebelum Ramadhan 2022, belanja terkait hotel saat ini di daerah pariwisata tumbuh 34 persen atau lebih tinggi dibanding daerah lain yang sebesar 24 persen.
Demikian juga belanja terkait restoran mengalami pertumbuhan mencapai 25 persen yang turut lebih tinggi dibanding daerah lain sebesar 19 persen.
Tak hanya itu, belanja-belanja lain yang juga meningkat cukup tinggi adalah terkait gaya hidup seperti hiburan, fesyen dan perhiasan.
Teguh mengimbau agar pemerintah terus memperkuat potensi sektor lain di daerah-daerah utama pariwisata seiring momentum mulai pulihnya sektor pariwisata.
Ia menegaskan penguatan potensi rumah tangga dan para pelaku usaha di daerah utama pariwisata terutama segmen mikro dan usaha kecil perlu menjadi agenda penting
“Ini harus diutamakan oleh semua pemangku kepentingan,” katanya.
Baca juga: Survei Mandiri Institute: 56,8 persen UMKM telah berjalan normal
Baca juga: Mandiri Institute: Belanja masyarakat menengah naik drastis
Baca juga: Mandiri Institute: Demokrasi dorong pertumbuhan ekonomi
“Secara umum tingkat belanja masyarakat masih tetap solid di tengah kenaikan inflasi dan kasus COVID-19,” katanya di Jakarta, Senin.
Tingkat belanja masyarakat berdasarkan Mandiri Spending Index (MSI) pada Juli 2022 berada di level 130,2 yang artinya terdapat kenaikan 30 persen dibanding periode pra pandemi.
Hal tersebut di antaranya dilatarbelakangi oleh tingkat vaksinasi yang tinggi, pelonggaran mobilitas dan pengendalian kasus COVID-19 yang relatif baik.
Teguh menuturkan saat ini tingkat mobilitas masyarakat terutama kunjungan ke daerah-daerah pariwisata terus meningkat.
Secara spasial, tingkat belanja masyarakat di wilayah Bali dan Nusa Tenggara yang merupakan daerah utama pariwisata terus dalam tren meningkat terutama sejak varian Omicron mereda.
Peningkatan itu terlihat dari MSI di Bali dan Nusa Tenggara pada awal Juli 2022 yang mencapai 87,7 atau menjadi tertinggi sepanjang pandemi.
Berangsur pulihnya sektor pariwisata juga tercermin dari meningkatnya belanja-belanja yang terkait dengan mobilitas, hotel, restoran dan kafe serta hiburan.
Pada daerah-daerah utama wisata, tingkat kunjungan yang lebih tinggi mendorong belanja terkait travel, tiket pesawat, hotel dan restoran dibanding daerah lain.
Dibanding sebelum Ramadhan 2022, belanja terkait hotel saat ini di daerah pariwisata tumbuh 34 persen atau lebih tinggi dibanding daerah lain yang sebesar 24 persen.
Demikian juga belanja terkait restoran mengalami pertumbuhan mencapai 25 persen yang turut lebih tinggi dibanding daerah lain sebesar 19 persen.
Tak hanya itu, belanja-belanja lain yang juga meningkat cukup tinggi adalah terkait gaya hidup seperti hiburan, fesyen dan perhiasan.
Teguh mengimbau agar pemerintah terus memperkuat potensi sektor lain di daerah-daerah utama pariwisata seiring momentum mulai pulihnya sektor pariwisata.
Ia menegaskan penguatan potensi rumah tangga dan para pelaku usaha di daerah utama pariwisata terutama segmen mikro dan usaha kecil perlu menjadi agenda penting
“Ini harus diutamakan oleh semua pemangku kepentingan,” katanya.
Baca juga: Survei Mandiri Institute: 56,8 persen UMKM telah berjalan normal
Baca juga: Mandiri Institute: Belanja masyarakat menengah naik drastis
Baca juga: Mandiri Institute: Demokrasi dorong pertumbuhan ekonomi
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022
Tags: