Jeddah (ANTARA) - Presiden Joe Biden mengatakan bahwa Amerika Serikat akan menjadi mitra yang aktif dan terlibat dengan Timur Tengah.

Dia juga mendesak para pemimpin yang berkumpul di pertemuan Arab Summit untuk melihat hak asasi manusia sebagai kekuatan yang kuat dari perubahan ekonomi dan sosial.

“Amerika Serikat berinvestasi dalam membangun masa depan yang positif di kawasan ini, dalam kemitraan dengan anda semua–dan Amerika Serikat tidak akan ke mana-mana,” kata Biden kepada para pemimpin Arab dalam pidatonya untuk memulai KTT tersebut, Sabtu.

Biden berusaha untuk memulai babak baru dalam keterlibatan AS di Timur Tengah.

Ia berharap untuk melupakan konflik militer AS dan sebagai gantinya, mendorong kawasan yang menghormati urusan dalam negeri masing-masing negara tetapi mengincar integrasi ekonomi dan pertahanan bersama di tengah kekhawatiran atas Iran.

Biden, yang melakukan perjalanan ke Timur Tengah untuk pertama kalinya sebagai presiden AS, fokus pada KTT dengan enam negara Teluk dan Mesir, serta Yordania dan Irak.

Ia tampaknya meremehkan pertemuan dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.

Pertemuan itu telah menuai kritik di AS atas catatan pelanggaran HAM di negara itu, terutama pembunuhan brutal terhadap jurnalis Washington Post dan kritikus Arab Saudi Jamal Khashoggi.

Intelijen AS percaya putra mahkota berada di balik pembunuhan itu, tetapi tuduhan itu dibantah Saudi.

Hubungan antara Mesir dan AS juga tidak nyaman pada bulan-bulan pertama kepresidenan Biden di tengah perbedaan tentang HAM, sebelum upaya Mesir untuk menengahi gencatan senjata di Gaza pada Mei 2021 mendorong perbaikan hubungan kedua negara.

Biden mengatakan kebebasan pers dan hak-hak demokrasi dapat menghasilkan kritik pedas, tetapi kemampuan untuk berbicara secara terbuka dan bertukar ide secara bebas adalah yang mendorong inovasi.

“Lembaga yang akuntabel dan yang bebas dari korupsi dan bertindak secara transparan serta menghormati supremasi hukum adalah cara terbaik untuk memberikan pertumbuhan, menanggapi kebutuhan masyarakat, dan saya yakin menjamin keadilan,” kata Biden.

Biden datang ke Arab Saudi berharap untuk mencapai kesepakatan tentang produksi minyak, guna membantu menurunkan harga bensin yang mendorong inflasi ke level tertinggi lebih dari 40 tahun.

Namun, dia akan meninggalkan kawasan itu dengan tangan kosong dan berharap upaya diplomatiknya Timur Tengah akan mendorong kelompok OPEC+ untuk meningkatkan produksi ketika mereka bertemu pada 3 Agustus mendatang.

“Saya menanti untuk melihat apa yang akan terjadi dalam beberapa bulan mendatang,” kata Biden.


Sumber: Reuters