Produk NPK Pupuk Kaltim tingkatkan produksi kentang Minahasa Selatan
16 Juli 2022 17:10 WIB
Koordinator Penjualan Retail PKT Wilayah Sulamapa Deny Indra Pratama saat berada di Demonstration Plot (Demplot) komoditas kentang di Desa Linelean Kecamatan Modoinding Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara. ANTARA/HO-PT Pupuk Kaltim/am.
Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) kembali membuktikan keunggulan dan kualitas NPK Pelangi JOS melalui Demonstration Plot (Demplot) komoditas kentang di Desa Linelean, Kecamatan Modoinding Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara yang produksinya berhasil meningkat.
Demplot dengan menggandeng Kelompok Tani Jaya Desa Linelean itu mencatatkan peningkatan hasil mencapai 55 persen dari sebelumnya, untuk masa tanam selama 120 hari.
Koordinator Penjualan Retail PKT Wilayah Sulamapa Deny Indra Pratama dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, mengungkapkan dari penghitungan rata-rata hasil demplot kentang Modoinding mencapai 15,8 ton per hektare dibanding perlakuan petani dengan hasil maksimal 9,9 ton/hektare.
Hal itu menunjukkan penggunaan NPK Pelangi JOS mampu meningkatkan hasil panen kentang sebesar 5,9 ton/hektare.
Baca juga: PKT: Produktivitas sawi putih naik 49 persen berkat NPK Pelangi JOS
"Dari demplot ini kita bisa melihat peningkatan produktivitas hasil pertanian, karena NPK Pelangi JOS sangat cocok untuk segala jenis tanaman. Mulai tanaman pangan, hortikultura maupun perkebunan," kata Deny, saat panen perdana demplot kentang di Desa Linelean Modoinding, Selasa (12/7) lalu.
Deny mengungkapkan NPK Pelangi JOS merupakan produk terbaru PKT dan jadi inovasi pertama di Indonesia yang memadukan fungsi pupuk NPK dan pupuk hayati dalam satu produk.
Salah satu NPK Pelangi JOS adalah mampu menjadikan tanah makin kaya akan nutrisi tanpa harus kehilangan daya dukung lahan, sehingga petani lebih efisien dalam pemakaian.
Beberapa daerah yang telah melaksanakan uji coba demplot pun telah membuktikan efektivitas NPK Pelangi JOS, dengan peningkatan hasil panen pada berbagai komoditas seperti kentang, padi, sawi putih dan bawang merah.
Rata-rata peningkatan hasil mencapai 15-50 persen dari sebelumnya, untuk penggunaan dosis 70 hingga 100 persen.
"Untuk itu kami berharap para petani tidak perlu ragu akan kualitas NPK Pelangi JOS. Jika diaplikasikan dengan perlakuan serta dosis yang tepat, unsur hara akan cepat terurai dan tersedia bagi tanaman sehingga tidak menjadi residu dalam tanah," terang Deny.
Baca juga: Stafsus Presiden apresiasi komitmen PKT jaga ketahanan pangan
Kelompok Tani Jaya Desa Linelean Steven Kapahang juga mengakui keunggulan NPK Pelangi JOS setelah melihat peningkatan hasil panen kentang yang jauh lebih tinggi dari sebelumnya.
Selain itu, produk terbaru PKT ini juga terbukti mampu meningkatkan kualitas tanaman, dimana biji kentang yang didapatkan jauh lebih besar dibanding perlakuan kebiasaan petani.
"Dari demplot ini kami membuktikan sendiri kualitas NPK Pelangi JOS, dan ke depan kami sangat merekomendasikan produk ini agar hasil panen tetap tinggi dan berkualitas," ungkap Steven.
Keunggulan lain NPK Pelangi JOS juga terlihat saat masa tanam hingga panen dengan curah hujan yang tergolong tinggi. Kondisi ini biasanya cenderung membuat tanaman diserang jamur yang sulit dikendalikan, dan biji kentang hasil tanam pun terancam membusuk.
Namun dengan penggunaan NPK Pelangi JOS, kentang masih dalam kondisi segar dan sehat, tanpa ada serangan jamur sedikitpun saat di panen.
"Ini menjawab persoalan dan kendala kami selama ini untuk menghasilkan kentang berkualitas. Kami pun mengimbau para petani untuk tidak ragu menggunakan NPK Pelango JOS, karena hasil yang didapatkan terbukti sangat baik," tambah Steven.
Baca juga: Petrokimia Gresik persiapkan bangun pabrik NPK di Yordania
Sementara itu, Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Modoinding Renly Liow mengapresiasi kontribusi PKT dalam mendorong peningkatan hasil pertanian kentang di Desa Linelean melalui demplot yang dilaksanakan.
Terlebih melihat hasil panen pasca penimbangan, didapati berat kentang mencapai 0,6 Kilogram (Kg) per pohon, dari sebelumnya hanya berkisar 0,4 Kg/pohon.
Dari jumlah tersebut, produktivitas kentang Linelean k ke depan sangat berpotensi meningkat drastis dengan penggunaan NPK Pelangi JOS, untuk standar 40.000 pohon/hektare dengan perkiraan hasil rata-rata 20 ton/hektarr.
"Melihat hasil yang didapatkan, panen kentang kali ini merupakan yang terbaik, di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu," ucap Renly.
Melihat keterbatasan kuota pupuk bersubsidi saat ini, kehadiran NPK Pelangi JOS sebagai salah satu produk non subsidi PKT dinilai bisa menjadi jawaban untuk peningkatan produktivitas dengan hasil yang teruji, sehingga ketergantungan petani akan pupuk bersubsidi bisa terus ditekan.
Renly pun berharap PKT dapat terus melakukan pendampingan bagi para petani agar produktivitas serupa mampu dicapai dengan lebih optimal. Terlebih Kecamatan Modoinding merupakan daerah penghasil dan penyalur tanaman hortikultura terbesar, khususnya untuk kawasan Indonesia Timur dan sebagian Indonesia Tengah.
"NPK Pelangi JOS ini bisa menjadi solusi bagi petani untuk mendorong produktivitas kentang khususnya di Kecamatan Modoinding ini, sehingga hasil pertanian ke depan mampu meningkat lebih signifikan," pungkas Renly.
Demplot dengan menggandeng Kelompok Tani Jaya Desa Linelean itu mencatatkan peningkatan hasil mencapai 55 persen dari sebelumnya, untuk masa tanam selama 120 hari.
Koordinator Penjualan Retail PKT Wilayah Sulamapa Deny Indra Pratama dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, mengungkapkan dari penghitungan rata-rata hasil demplot kentang Modoinding mencapai 15,8 ton per hektare dibanding perlakuan petani dengan hasil maksimal 9,9 ton/hektare.
Hal itu menunjukkan penggunaan NPK Pelangi JOS mampu meningkatkan hasil panen kentang sebesar 5,9 ton/hektare.
Baca juga: PKT: Produktivitas sawi putih naik 49 persen berkat NPK Pelangi JOS
"Dari demplot ini kita bisa melihat peningkatan produktivitas hasil pertanian, karena NPK Pelangi JOS sangat cocok untuk segala jenis tanaman. Mulai tanaman pangan, hortikultura maupun perkebunan," kata Deny, saat panen perdana demplot kentang di Desa Linelean Modoinding, Selasa (12/7) lalu.
Deny mengungkapkan NPK Pelangi JOS merupakan produk terbaru PKT dan jadi inovasi pertama di Indonesia yang memadukan fungsi pupuk NPK dan pupuk hayati dalam satu produk.
Salah satu NPK Pelangi JOS adalah mampu menjadikan tanah makin kaya akan nutrisi tanpa harus kehilangan daya dukung lahan, sehingga petani lebih efisien dalam pemakaian.
Beberapa daerah yang telah melaksanakan uji coba demplot pun telah membuktikan efektivitas NPK Pelangi JOS, dengan peningkatan hasil panen pada berbagai komoditas seperti kentang, padi, sawi putih dan bawang merah.
Rata-rata peningkatan hasil mencapai 15-50 persen dari sebelumnya, untuk penggunaan dosis 70 hingga 100 persen.
"Untuk itu kami berharap para petani tidak perlu ragu akan kualitas NPK Pelangi JOS. Jika diaplikasikan dengan perlakuan serta dosis yang tepat, unsur hara akan cepat terurai dan tersedia bagi tanaman sehingga tidak menjadi residu dalam tanah," terang Deny.
Baca juga: Stafsus Presiden apresiasi komitmen PKT jaga ketahanan pangan
Kelompok Tani Jaya Desa Linelean Steven Kapahang juga mengakui keunggulan NPK Pelangi JOS setelah melihat peningkatan hasil panen kentang yang jauh lebih tinggi dari sebelumnya.
Selain itu, produk terbaru PKT ini juga terbukti mampu meningkatkan kualitas tanaman, dimana biji kentang yang didapatkan jauh lebih besar dibanding perlakuan kebiasaan petani.
"Dari demplot ini kami membuktikan sendiri kualitas NPK Pelangi JOS, dan ke depan kami sangat merekomendasikan produk ini agar hasil panen tetap tinggi dan berkualitas," ungkap Steven.
Keunggulan lain NPK Pelangi JOS juga terlihat saat masa tanam hingga panen dengan curah hujan yang tergolong tinggi. Kondisi ini biasanya cenderung membuat tanaman diserang jamur yang sulit dikendalikan, dan biji kentang hasil tanam pun terancam membusuk.
Namun dengan penggunaan NPK Pelangi JOS, kentang masih dalam kondisi segar dan sehat, tanpa ada serangan jamur sedikitpun saat di panen.
"Ini menjawab persoalan dan kendala kami selama ini untuk menghasilkan kentang berkualitas. Kami pun mengimbau para petani untuk tidak ragu menggunakan NPK Pelango JOS, karena hasil yang didapatkan terbukti sangat baik," tambah Steven.
Baca juga: Petrokimia Gresik persiapkan bangun pabrik NPK di Yordania
Sementara itu, Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Modoinding Renly Liow mengapresiasi kontribusi PKT dalam mendorong peningkatan hasil pertanian kentang di Desa Linelean melalui demplot yang dilaksanakan.
Terlebih melihat hasil panen pasca penimbangan, didapati berat kentang mencapai 0,6 Kilogram (Kg) per pohon, dari sebelumnya hanya berkisar 0,4 Kg/pohon.
Dari jumlah tersebut, produktivitas kentang Linelean k ke depan sangat berpotensi meningkat drastis dengan penggunaan NPK Pelangi JOS, untuk standar 40.000 pohon/hektare dengan perkiraan hasil rata-rata 20 ton/hektarr.
"Melihat hasil yang didapatkan, panen kentang kali ini merupakan yang terbaik, di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu," ucap Renly.
Melihat keterbatasan kuota pupuk bersubsidi saat ini, kehadiran NPK Pelangi JOS sebagai salah satu produk non subsidi PKT dinilai bisa menjadi jawaban untuk peningkatan produktivitas dengan hasil yang teruji, sehingga ketergantungan petani akan pupuk bersubsidi bisa terus ditekan.
Renly pun berharap PKT dapat terus melakukan pendampingan bagi para petani agar produktivitas serupa mampu dicapai dengan lebih optimal. Terlebih Kecamatan Modoinding merupakan daerah penghasil dan penyalur tanaman hortikultura terbesar, khususnya untuk kawasan Indonesia Timur dan sebagian Indonesia Tengah.
"NPK Pelangi JOS ini bisa menjadi solusi bagi petani untuk mendorong produktivitas kentang khususnya di Kecamatan Modoinding ini, sehingga hasil pertanian ke depan mampu meningkat lebih signifikan," pungkas Renly.
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022
Tags: