Bola Basket
Korea Selatan sapu bersih pertandingan penyisihan Grup B
16 Juli 2022 15:53 WIB
Pebasket Korea Selatan Kyochang Song (tengah) berebut bola dengan pebasket Bahrain Devon Dwayne Chism (kanan) dan Maitham Isa (kiri) dalam babak penyisihan Grup B FIBA Asia Cup 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (16/7/2022).Korea Selatan menang atas Bahrain dengan skor 78-73. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)
Jakarta (ANTARA) - Korea Selatan berhasil menyapu bersih pertandingan penyisihan Grup B FIBA Asia Cup 2022 usai mengalahkan Bahrain dalam pertandingan yang digelar di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu.
Tim negeri ginseng unggul dengan 19-12 pada kuarter pertama. Namun seakan hilang fokus, kuarter kedua tercuri dari mereka dengan 38-42, yang membuat Bahrain memimpin pertandingan.
Memasuki paruh kedua Korea Selatan berusaha memperkecil margin. Tim asuhan Il Seung Choo itu berhasil mengejar ketertinggalan dengan 60-61. Mereka kemudian memastikan kemenangan pada kuarter keempat 78-73.
Baca juga: Jepang enggan larut dalam euforia kemenangan besar atas Suriah
Pelatih kepala Bahrain Mindaugas Lukosus, yang timnya berada di urutan paling bontot di Grup B, mengungkapkan bahwa timnya telah melakukan usaha terbaik, terlebih timnya telah lama absen dari kompetisi.
"Ini hasilnya, bukan hasil bahwa kita kalah di semua pertandingan, tetapi kami punya kesempatan untuk menang melawan China dan hari ini,” kata Lukosus dalam konferensi pers selepas pertandingan.
"Beberapa pemain mengalami cedera dan beberapa pemain juga tidak bisa datang, jadi saya pikir untuk turnamen selanjutnya kami akan lebih kuat.”
Dia melihat anak-anak asuhannya telah menunjukkan permainan yang berkualitas. Apalagi, pada pertandingan kali ini perlawanan kedua tim tampak jelas, bahkan pada kuarter pertama mampu mencetak beberapa lemparan three points.
Baca juga: Pelatih yakin masih ada peluang Indonesia menangi laga lawan Australia
Pada kuarter keempat yang menjadi saat-saat genting bagi kedua tim tampak Lukosus berteriak dari pinggir lapangan agar timnya tidak terbawa permainan Korea Selatan yang berlarian bermain cepat.
"Kami butuh mengkontrol permainan dan bermain cerdas, dan perlahan,” kata Lukosus, yang diamini oleh Devon Dwyne Chism. Baginya kuarter keempat juga menjadi saat-saat yang berat ketika timnya banyak melakukan kesalahan.
Meski gagal meraih kemenangan, Dwyne mengatakan pertandingan yang dijalani di FIBA Asia Cup menjadi bekal bagi timnas Bahrain.
Bahrain adalah kota kecil, tempat kecil, kami harus menyesuaikan level, dan itu terjadi.. Mereka tidak mau malu, dan mereka berusaha keras menunjukkan penampilan terbaik dan membuat Bahrain bangga,” ujar Dwyne.
Baca juga: Iran dikte Kazakhstan untuk puncaki klasemen Grup C FIBA Asia Cup
Tim negeri ginseng unggul dengan 19-12 pada kuarter pertama. Namun seakan hilang fokus, kuarter kedua tercuri dari mereka dengan 38-42, yang membuat Bahrain memimpin pertandingan.
Memasuki paruh kedua Korea Selatan berusaha memperkecil margin. Tim asuhan Il Seung Choo itu berhasil mengejar ketertinggalan dengan 60-61. Mereka kemudian memastikan kemenangan pada kuarter keempat 78-73.
Baca juga: Jepang enggan larut dalam euforia kemenangan besar atas Suriah
Pelatih kepala Bahrain Mindaugas Lukosus, yang timnya berada di urutan paling bontot di Grup B, mengungkapkan bahwa timnya telah melakukan usaha terbaik, terlebih timnya telah lama absen dari kompetisi.
"Ini hasilnya, bukan hasil bahwa kita kalah di semua pertandingan, tetapi kami punya kesempatan untuk menang melawan China dan hari ini,” kata Lukosus dalam konferensi pers selepas pertandingan.
"Beberapa pemain mengalami cedera dan beberapa pemain juga tidak bisa datang, jadi saya pikir untuk turnamen selanjutnya kami akan lebih kuat.”
Dia melihat anak-anak asuhannya telah menunjukkan permainan yang berkualitas. Apalagi, pada pertandingan kali ini perlawanan kedua tim tampak jelas, bahkan pada kuarter pertama mampu mencetak beberapa lemparan three points.
Baca juga: Pelatih yakin masih ada peluang Indonesia menangi laga lawan Australia
Pada kuarter keempat yang menjadi saat-saat genting bagi kedua tim tampak Lukosus berteriak dari pinggir lapangan agar timnya tidak terbawa permainan Korea Selatan yang berlarian bermain cepat.
"Kami butuh mengkontrol permainan dan bermain cerdas, dan perlahan,” kata Lukosus, yang diamini oleh Devon Dwyne Chism. Baginya kuarter keempat juga menjadi saat-saat yang berat ketika timnya banyak melakukan kesalahan.
Meski gagal meraih kemenangan, Dwyne mengatakan pertandingan yang dijalani di FIBA Asia Cup menjadi bekal bagi timnas Bahrain.
Bahrain adalah kota kecil, tempat kecil, kami harus menyesuaikan level, dan itu terjadi.. Mereka tidak mau malu, dan mereka berusaha keras menunjukkan penampilan terbaik dan membuat Bahrain bangga,” ujar Dwyne.
Baca juga: Iran dikte Kazakhstan untuk puncaki klasemen Grup C FIBA Asia Cup
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022
Tags: