Media: AS-Arab Saudi teken 18 perjanjian, termasuk soal energi
16 Juli 2022 10:05 WIB
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dan Presiden AS Joe Biden bertemu di Istana Al Salman setibanya di Jeddah, Arab Saudi, 15 Juli 2022. ANTARA/Bandar Algaloud/Saudi Royal Court/HO via Reuters.
Riyadh (ANTARA) - Amerika Serikat dan Arab Saudi telah menandatangani 18 perjanjian kemitraan di berbagai bidang, termasuk energi, komunikasi, antariksa, dan layanan kesehatan, seperti dilaporkan televisi Saudi, al-Ekhbariya.
Penandatangan itu dilakukan selama kunjungan Presiden AS Joe Biden, kata televisi negara Saudi itu.
Perjanjian yang diteken itu termasuk kesepakatan Saudi dengan perusahaan antariksa dan pertahanan AS, Boeing dan Raytheon, juga dengan berbagai perusahaan layanan kesehatan, seperti Medtronic, Digital Diagnostics, dan IQVIA, menurut laporan kantor berita SPA.
SPA menyebutkan bahwa ada juga perjanjian yang ditandatangani terkait proyek energi bersih, energi nuklir, dan uranium.
Negara-negara kaya di Teluk yang merupakan anggota OPEC, seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, sedang berinvestasi di bidang energi bersih dan terbarukan.
Pada saat yang sama, mereka menekankan arti penting hidrokarbon bagi keamanan keamanan energi global di tengah seruan yang semakin nyaring agar negara-negara beralih dari bahan bakar fosil.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kremlin harap hubungan AS-Saudi tidak akan "ditujukan melawan Rusia"
Baca juga: Sumber sebut AS mungkin pertimbangkan jual senjata lagi ke Arab Saudi
Baca juga: Biden akan melawat ke Arab Saudi, Israel bulan depan
Penandatangan itu dilakukan selama kunjungan Presiden AS Joe Biden, kata televisi negara Saudi itu.
Perjanjian yang diteken itu termasuk kesepakatan Saudi dengan perusahaan antariksa dan pertahanan AS, Boeing dan Raytheon, juga dengan berbagai perusahaan layanan kesehatan, seperti Medtronic, Digital Diagnostics, dan IQVIA, menurut laporan kantor berita SPA.
SPA menyebutkan bahwa ada juga perjanjian yang ditandatangani terkait proyek energi bersih, energi nuklir, dan uranium.
Negara-negara kaya di Teluk yang merupakan anggota OPEC, seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, sedang berinvestasi di bidang energi bersih dan terbarukan.
Pada saat yang sama, mereka menekankan arti penting hidrokarbon bagi keamanan keamanan energi global di tengah seruan yang semakin nyaring agar negara-negara beralih dari bahan bakar fosil.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kremlin harap hubungan AS-Saudi tidak akan "ditujukan melawan Rusia"
Baca juga: Sumber sebut AS mungkin pertimbangkan jual senjata lagi ke Arab Saudi
Baca juga: Biden akan melawat ke Arab Saudi, Israel bulan depan
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022
Tags: