New York (ANTARA) - Dolar jatuh pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena investor mengevaluasi seberapa tinggi Federal Reserve kemungkinan akan menaikkan suku bunga ketika bertemu akhir bulan ini, dan investor mengambil keuntungan setelah reli kuat yang mengirim greenback ke tertinggi dua dekade sehari sebelumnya.

Greenback telah melonjak karena The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga lebih cepat dan lebih jauh dari bank sentral sejenis ketika inflasi melonjak ke level tertinggi empat dekade.

Dolar naik sebentar pada Jumat (15/7/2022) setelah data menunjukkan bahwa penjualan ritel AS meningkat lebih tinggi dari yang diharapkan pada Juni.

"Ini sedikit lebih baik dari yang diharapkan, tapi saya pikir semua orang menyadari bahwa mungkin itu karena inflasi," kata Joseph Trevisani, analis senior di FXStreet.com di New York. Dia menambahkan bahwa investor menutup posisi sebelum akhir pekan, dan setelah "pergerakan dolar yang panjang dan kuat."

Baca juga: Emas tergelincir 2,2 dolar, investor fokus ekuitas AS yang lebih kuat

Data lain menunjukkan bahwa produksi manufaktur merosot untuk bulan kedua berturut-turut pada Juni dan konsumen AS mengurangi ekspektasi inflasi mereka pada Juli.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya turun menjadi 108,04, melemah 0,47 persen hari ini, setelah mencapai 109,29 pada Kamis (14/7/2022), tertinggi sejak September 2002.

Euro naik 0,57 persen menjadi 1,0080 dolar. Mata uang tunggal diperdagangkan serendah 0,9952 dolar pada Kamis (14/7/2022), terlemah sejak Desember 2002.

Pedagang meningkatkan taruhan bahwa Fed akan menaikkan suku bunga lebih cepat setelah data pada Rabu (13/7/2022) menunjukkan harga konsumen tahunan AS melonjak 9,1 persen pada Juni, peningkatan terbesar dalam lebih dari empat dekade.

Namun demikian, peluang pergerakan 100 basis poin turun setelah dua pejabat Fed yang paling hawkish pada Kamis (14/7/2022) mengatakan mereka akan lebih memilih kenaikan 75 basis poin.

Baca juga: Dolar AS konsolidasi tertinggi 2 dekade di tengah penghindaran risiko

Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic pada Jumat (15/7/2022) juga memperingatkan terhadap bank sentral yang bergerak "terlalu dramatis" karena dapat merusak perekrutan yang kuat dan tren positif lainnya yang masih terlihat dalam perekonomian.

Dana berjangka Fed sekarang menunjukkan peluang 81 persen untuk kenaikan 75 basis poin dan peluang 19 persen untuk kenaikan 100 basis poin.

Euro menghadapi dua katalis potensial utama minggu depan, dengan Bank Sentral Eropa diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin untuk pertama kalinya sejak 2011 ketika bertemu pada 21 Juli.

Investor juga akan fokus pada apakah pipa gas penting Nord Stream 1 ke Jerman dari Rusia akan dibuka kembali, setelah ditutup untuk pemeliharaan minggu ini. Direncanakan untuk dibuka kembali pada 21 Juli, tetapi pemerintah Eropa khawatir bahwa Moskow dapat memperpanjangnya untuk membatasi pasokan gas Eropa, mengganggu rencana untuk membangun penyimpanan untuk musim dingin.

Dolar tergelincir 0,27 persen terhadap yen Jepang, setelah mencapai level tertinggi 24 tahun pada Kamis (14/7/2022) karena bank sentral Jepang mempertahankan sikap dovish yang kontras dengan pergerakan hawkish oleh bank sentral lainnya.

Dolar Australia naik 0,60 persen, setelah turun ke level terendah dua tahun pada Kamis (14/7/2022) di tengah kekhawatiran tentang pertumbuhan global.