Warga Inggris meninggal di tahanan Ukraina timur
15 Juli 2022 18:12 WIB
Arsip foto - Pelaut menghadiri upacara peringatan dan pemakaman kapten peringkat pertama Andrei Paliy, wakil komandan Armada Laut Hitam Rusia, yang tewas di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina timur, pada 20 Maret, di Sevastopol, Krimea, 23 Maret 2022. ANTARA/REUTERS/Alexey Pavlishak/as.
London (ANTARA) - Seorang pekerja bantuan Inggris yang ditahan oleh separatis yang didukung Rusia di Ukraina dan dituduh sebagai tentara bayaran telah meninggal, seorang pejabat di Republik Rakyat Donetsk (DPR) yang memproklamasikan kemerdekaan diri mengatakan pada Jumat.
Paul Urey, 45, ditangkap di tenggara Ukraina pada akhir April dan didakwa dengan "kegiatan tentara bayaran" oleh separatis di DPR, sebuah entitas memisahkan diri yang hanya diakui oleh Rusia, Suriah dan Korea Utara.
Daria Morozova, yang menjabat ombudsman hak asasi manusia di DPR, mengatakan di media sosial bahwa Urey menderita diabetes dan masalah pernapasan, ginjal, dan kardiovaskular.
"Di pihak kami, terlepas dari beratnya kejahatan yang disangkakan, Paul Urey diberikan bantuan medis yang sesuai. Namun, berdasarkan diagnosis dan akibat stres, dia meninggal pada 10 Juli," katanya.
Urey dan warga Inggris lainnya, Dylan Healy, ditahan oleh militer Rusia pada akhir April.
Kepala Presidium Network, sebuah kelompok bantuan nirlaba yang berhubungan dengan Urey, mengatakan kepada berita ITV pada Mei bahwa dia menderita diabetes.
Dua warga Inggris lainnya dan seorang pria Maroko yang ditangkap saat berperang untuk Ukraina telah dijatuhi hukuman mati di DPR karena kegiatan tentara bayaran.
BBC Inggris mengutip pendiri Presidium Network, Dominik Byrne, yang mengatakan bahwa Urey adalah seorang sukarelawan kemanusiaan yang telah ditahan di sebuah pos pemeriksaan di Ukraina selatan.
"Ini adalah berita yang mengkhawatirkan, namun ini belum diverifikasi oleh otoritas mana pun dan penyelidikan sedang berlangsung untuk menentukan kebenarannya," kata Byrne menyusul laporan kematian Urey.
Sumber: Reuters
Paul Urey, 45, ditangkap di tenggara Ukraina pada akhir April dan didakwa dengan "kegiatan tentara bayaran" oleh separatis di DPR, sebuah entitas memisahkan diri yang hanya diakui oleh Rusia, Suriah dan Korea Utara.
Daria Morozova, yang menjabat ombudsman hak asasi manusia di DPR, mengatakan di media sosial bahwa Urey menderita diabetes dan masalah pernapasan, ginjal, dan kardiovaskular.
"Di pihak kami, terlepas dari beratnya kejahatan yang disangkakan, Paul Urey diberikan bantuan medis yang sesuai. Namun, berdasarkan diagnosis dan akibat stres, dia meninggal pada 10 Juli," katanya.
Urey dan warga Inggris lainnya, Dylan Healy, ditahan oleh militer Rusia pada akhir April.
Kepala Presidium Network, sebuah kelompok bantuan nirlaba yang berhubungan dengan Urey, mengatakan kepada berita ITV pada Mei bahwa dia menderita diabetes.
Dua warga Inggris lainnya dan seorang pria Maroko yang ditangkap saat berperang untuk Ukraina telah dijatuhi hukuman mati di DPR karena kegiatan tentara bayaran.
BBC Inggris mengutip pendiri Presidium Network, Dominik Byrne, yang mengatakan bahwa Urey adalah seorang sukarelawan kemanusiaan yang telah ditahan di sebuah pos pemeriksaan di Ukraina selatan.
"Ini adalah berita yang mengkhawatirkan, namun ini belum diverifikasi oleh otoritas mana pun dan penyelidikan sedang berlangsung untuk menentukan kebenarannya," kata Byrne menyusul laporan kematian Urey.
Sumber: Reuters
Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022
Tags: