Pabrik pipa paralon di Tangerang terbakar
15 Juli 2022 17:38 WIB
Petugas dari BPBD Kabupaten Tangerang saat melakukan proses pemadaman api yang membakar Pabrik Pipa Paralon di Tangerang, Jumat (15/7/2022) ANTARA/Azmi
Tangerang, Banten (ANTARA) - Sebuah pabrik pembuat pipa paralon milik PT Papindo Abadi Pratama di Jalan Raya Prancis, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten terbakar pada Jumat sekitar pukul 13.30 WIB.
Komandan pos (Danpos) BPBD Kabupaten Tangerang Oni Syahroni di Tangerang mengatakan, kebakaran itu diduga terjadi akibat adanya arus pendek listrik yang langsung merembet ke tumpukan kardus di sekitar pabrik.
"Penyebab kebakaran menurut sumber pihak pabrik karena arus pendek listrik di bawahnya ada dus-dus yang mudah terbakar," katanya.
Baca juga: Satu tewas dalam kebakaran pusat perbelanjaan di Kendal
Ia menuturkan, saat ini pihaknya pun masih melakukan proses pemadaman yang dilakukan oleh puluhan personel dari beberapa tim Damkar setempat.
Ia mengaku, dalam proses penjinakan api yang membakar pabrik pipa tersebut mengalami kendala menuju titik karena jalanan cukup padat lalu lintas atau macet.
"Ini disebabkan karena lalu lintas cukup padat sehingga unit datang mengalami kelambatan di perjalanan," ujarnya.
Baca juga: Helikopter dikerahkan untuk padamkan kebakaran lahan di Riau
Kendati demikian, tim yang sudah berada di tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran tetap difokuskan untuk pemadaman dengan yang berdekatan lokasi stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
"Kita tetap usahakan pemadaman cepat, karena pabrik pipa ini yang temboknya berbatasan langsung dengan SPBU," ungkapnya.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Tangerang kini telah menerjunkan sebanyak lima unit mobil pemadam kebakaran dan 25 personel yang nantinya akan ditambah dalam penanganannya.
Baca juga: Kebakaran di UNS tidak timbulkan korban jiwa
"Sepertinya kalau pipa paralon seperti ini cukup lama pada biasanya plastik cukup lama tapi kita tetap upayakan dengan cara diserbu titik api ini," tuturnya.
Ia menambahkan, jika kebakaran yang terjadi saat ini kondisi asap tebal yang mengepul tinggi diperkirakan sampai ke wilayah Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Oleh sebab itu, pihaknya berencana akan menggunakan wipol liquid jika memang nanti api membandel.
"Tetapi untuk sementara pakai air dulu. Sementara itu," ucap dia.
Komandan pos (Danpos) BPBD Kabupaten Tangerang Oni Syahroni di Tangerang mengatakan, kebakaran itu diduga terjadi akibat adanya arus pendek listrik yang langsung merembet ke tumpukan kardus di sekitar pabrik.
"Penyebab kebakaran menurut sumber pihak pabrik karena arus pendek listrik di bawahnya ada dus-dus yang mudah terbakar," katanya.
Baca juga: Satu tewas dalam kebakaran pusat perbelanjaan di Kendal
Ia menuturkan, saat ini pihaknya pun masih melakukan proses pemadaman yang dilakukan oleh puluhan personel dari beberapa tim Damkar setempat.
Ia mengaku, dalam proses penjinakan api yang membakar pabrik pipa tersebut mengalami kendala menuju titik karena jalanan cukup padat lalu lintas atau macet.
"Ini disebabkan karena lalu lintas cukup padat sehingga unit datang mengalami kelambatan di perjalanan," ujarnya.
Baca juga: Helikopter dikerahkan untuk padamkan kebakaran lahan di Riau
Kendati demikian, tim yang sudah berada di tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran tetap difokuskan untuk pemadaman dengan yang berdekatan lokasi stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
"Kita tetap usahakan pemadaman cepat, karena pabrik pipa ini yang temboknya berbatasan langsung dengan SPBU," ungkapnya.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Tangerang kini telah menerjunkan sebanyak lima unit mobil pemadam kebakaran dan 25 personel yang nantinya akan ditambah dalam penanganannya.
Baca juga: Kebakaran di UNS tidak timbulkan korban jiwa
"Sepertinya kalau pipa paralon seperti ini cukup lama pada biasanya plastik cukup lama tapi kita tetap upayakan dengan cara diserbu titik api ini," tuturnya.
Ia menambahkan, jika kebakaran yang terjadi saat ini kondisi asap tebal yang mengepul tinggi diperkirakan sampai ke wilayah Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Oleh sebab itu, pihaknya berencana akan menggunakan wipol liquid jika memang nanti api membandel.
"Tetapi untuk sementara pakai air dulu. Sementara itu," ucap dia.
Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022
Tags: