Kota Bengkulu (ANTARA) - Tiger Heart Bengkulu bersama Program Wildlife Conservation Society Indonesia (WCS-IP) dan Forum Harimau Kita mengadakan kegiatan sosialisasi penyelamatan harimau sumatera di sekolah guna memperingati Hari Harimau Sedunia (Global Tiger Day) 2022. Koordinator Kegiatan Global Tiger Day 2022, Nur Rahma Deni di Bengkulu, Jumat mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi tersebut telah dilakukan sejak Kamis (14/7) hingga tiga hari ke depan.

Ia menyebutkan sosialisasi tersebut dilakukan di Kabupaten Seluma, tepatnya di SDN 123 Seluma SDN 135 Desa Giri Nanto Kecamatan Ulu Talo Seluma, SDN 148 Desa Sekalak Kecamatan Seluma Utar dan SMP N 42 Satu Atap Desa Banyu Kencana Kecamatan Ulu Talo Seluma.

"Sekolah tersebut menjadi target karena berbatasan langsung dengan hutan lindung Bukit Barisan Sumatera," katanya.

Selain itu, sosialisasi tersebut bertujuan agar anak-anak mengetahui pentingnya menjaga dan menyelamatkan harimau sumatera dengan pendekatan seni budaya.


Lalu, memberikan pengetahuan kepada adik-adik yang berada di sekitar kawasan hutan sebab saat ini habitat harimau sumatera semakin berkurangnya.
"Rangkaian visit school ini dikemas dengan kegiatan drama teater, mendengarkan dongeng cerita harimau, mewarnai bersama, nonton film kartun harimau dan menyelesaikan kuis TTS tentang harimau," katanya.

Selain itu, saat ini ancaman yang di terjadi terhadap harimau sumatera di Bengkulu yaitu perburuan liar, dan perdagangan bagian tubuh harimau sumatera serta ancaman dari banyaknya jerat seling yang terpasang oleh pemburu dan masih aktif.

Menurut Laji Utoyo dari WCS-IP lima tahun terakhir terjadi dua kasus harimau sumatera terkena jerat di Kabupaten Seluma dan tim penyelamatan lapangan berhasil menemukan lebih dari 8 jerat seling aktif yang telah terpasang dan membahayakan populasi satwa dilindungi itu.


Ia mengatakan kerusakan habitat harimau terjadi juga disebabkan oleh pembukaan lahan dan "illegal logging" juga menjadi salah satu ancaman bagi harimau sumatera.
Sejak 2010 sebanyak 13 negara menetapkan 29 Juli sebagai hari harimau sedunia, kesepakatan tersebut sebagai upaya menggalang dukungan masyarakat internasional untuk menggandakan populasi harimau di dunia, pendekatan konservasi yang tidak efektif , minimnya sumber daya dan lainnya menjadi alasan gerakan massal tersebut.


Baca juga: Sembilan jerat harimau dibersihkan dari hutan Seluma

Baca juga: BKSDA Bengkulu: Harimau muncul akibat habitatnya terganggu

Baca juga: Petugas evakuasi harimau korban jerat

Baca juga: KLHK tangkap pelaku perdagangan kulit dan organ harimau di Bengkulu