BI ingin libatkan pelaku UMKM pada ajang FEKDI 2023
15 Juli 2022 16:41 WIB
Tangkapan layar suasana Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) yang menjadi side event pertemuan G20 di Nusa Dua, Bali, Jumat (15/7/2022). ANTARA/HO-YouTube Bank Indonesia.
Jakarta (ANTARA) - Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia Destry Damayanti menyampaikan bahwa pihaknya ingin melibatkan pelaku UMKM pada gelaran Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2023.
“FEKDI 2023 tentunya dengan harapan lebih banyak partisipasi lagi khususnya mungkin dari pelaku UMKM ya. Jadi kita ajak mereka untuk bisa diskusi bersama untuk mendapat masukan dan harapan dari pelaku bisnis yang benar-benar UMKM,” katanya dalam acara FEKDI 2022 di Nusa Dua, Bali, yang disaksikan secara daring, Jumat.
Destry menuturkan pelaku UMKM perlu dilibatkan secara langsung bersama para stakeholder lainnya pada FEKDI agar benar-benar dapat merasakan bagaimana ekonomi dan keuangan digital dapat meningkatkan omzet dan dan tentunya kesejahteraan ekonomi pelaku UMKM.
Bank Indonesia sebagai penyelenggara FEKDI 2022 bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar FEKDI di Nusa Dua, Bali sebagai salah satu kegiatan sampingan dari pertemuan G20 sejak 11-15 Juli.
Mengangkat tema Advancing Digital Economy and Finance: Synergistic and Inclusive Ecosystem for Accelerated Recovery, FEKDI jadi ajang etalase inovasi produk dan layanan serta sinergi kebijakan ekonomi dan keuangan digital yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia dan Kementerian Perekonomian dengan didukung oleh Kementerian-Lembaga dan industri, guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Salah satu highlight dari penyelenggaraan FEKDI adalah pesatnya perkembangan inovasi digital yang telah mengubah ke arah demokratisasi ekonomi, meningkatkan efisiensi karena bertambahnya kemampuan agen ekonomi dalam mengakses dan memanfaatkan informasi serta memungkinkan lahirnya model bisnis Inovasi dan sumber pertumbuhan ekonomi yang baru.
“Interkonektivitas agen ekonomi mampu memotong rantai distribusi barang dan jasa, mendorong sebaran informasi secara lebih merata dan turut mengefisiensikan aktivitas ekonomi secara keseluruhan,” ujar Destry.
FEKDI 2022 telah mendukung pertumbuhan inovasi digital khususnya dalam aspek sistem pembayaran lintas negara melalui komite 5 Gubernur Bank Sentral di Asia Tenggara.
Lebih lanjut Destry menyampaikan bahwa adanya perkembangan inovasi digital yang pesat ini menunjukkan bahwa diperlukan kolaborasi yang baik antar antar lembaga, antar pemerintah, antar asosiasi, industri dan juga akademisi. Oleh karena itu, melalui sinergi dan kolaborasi diharapkan dapat membawa masuk puluhan juta penduduk yang masih unbank dan puluhan juta usaha mikro kecil dan menengah ke dalam ekonomi dan keuangan formal dengan memanfaatkan peluang dan arus digitalisasi.
“Melihat tantangan tersebut kami melihat FEKDI menjadi salah satu wadah yang tepat dimana kita bisa bertemu lintas lembaga, kementerian, asosiasi, pelaku industri dan juga akademisi untuk bersinergi dalam mendorong percepatan ekonomi dan keuangan digital yang inklusif guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama Deputi IV Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rudy Salahudin menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia yang telah sukses menggelar FEKDI 2022. Ia berharap kedepannya, sinergi dan kolaborasi antar pemerintah maupun seluruh stakeholders dari ekonomi dan keuangan digital menjadi lebih baik lagi.
“Kami berharap juga bahwa FEKDI di di tahun depan akan kita buat menjadi lebih besar lagi dan menjadi event yang betul-betul mengolaborasikan seluruh kekuatan dan seluruh ekosistem yang ada di di Indonesia,” ucap dia.
Baca juga: Airlangga bahas masyarakat digital capai Visi Indonesia 2045 di FEKDI
Baca juga: Kadin: Digitalisasi bantu dorong UMKM jadi bagian rantai pasok global
Baca juga: Menkominfo targetkan pusat data berbasis cloud pertama beroperasi 2024
“FEKDI 2023 tentunya dengan harapan lebih banyak partisipasi lagi khususnya mungkin dari pelaku UMKM ya. Jadi kita ajak mereka untuk bisa diskusi bersama untuk mendapat masukan dan harapan dari pelaku bisnis yang benar-benar UMKM,” katanya dalam acara FEKDI 2022 di Nusa Dua, Bali, yang disaksikan secara daring, Jumat.
Destry menuturkan pelaku UMKM perlu dilibatkan secara langsung bersama para stakeholder lainnya pada FEKDI agar benar-benar dapat merasakan bagaimana ekonomi dan keuangan digital dapat meningkatkan omzet dan dan tentunya kesejahteraan ekonomi pelaku UMKM.
Bank Indonesia sebagai penyelenggara FEKDI 2022 bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar FEKDI di Nusa Dua, Bali sebagai salah satu kegiatan sampingan dari pertemuan G20 sejak 11-15 Juli.
Mengangkat tema Advancing Digital Economy and Finance: Synergistic and Inclusive Ecosystem for Accelerated Recovery, FEKDI jadi ajang etalase inovasi produk dan layanan serta sinergi kebijakan ekonomi dan keuangan digital yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia dan Kementerian Perekonomian dengan didukung oleh Kementerian-Lembaga dan industri, guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Salah satu highlight dari penyelenggaraan FEKDI adalah pesatnya perkembangan inovasi digital yang telah mengubah ke arah demokratisasi ekonomi, meningkatkan efisiensi karena bertambahnya kemampuan agen ekonomi dalam mengakses dan memanfaatkan informasi serta memungkinkan lahirnya model bisnis Inovasi dan sumber pertumbuhan ekonomi yang baru.
“Interkonektivitas agen ekonomi mampu memotong rantai distribusi barang dan jasa, mendorong sebaran informasi secara lebih merata dan turut mengefisiensikan aktivitas ekonomi secara keseluruhan,” ujar Destry.
FEKDI 2022 telah mendukung pertumbuhan inovasi digital khususnya dalam aspek sistem pembayaran lintas negara melalui komite 5 Gubernur Bank Sentral di Asia Tenggara.
Lebih lanjut Destry menyampaikan bahwa adanya perkembangan inovasi digital yang pesat ini menunjukkan bahwa diperlukan kolaborasi yang baik antar antar lembaga, antar pemerintah, antar asosiasi, industri dan juga akademisi. Oleh karena itu, melalui sinergi dan kolaborasi diharapkan dapat membawa masuk puluhan juta penduduk yang masih unbank dan puluhan juta usaha mikro kecil dan menengah ke dalam ekonomi dan keuangan formal dengan memanfaatkan peluang dan arus digitalisasi.
“Melihat tantangan tersebut kami melihat FEKDI menjadi salah satu wadah yang tepat dimana kita bisa bertemu lintas lembaga, kementerian, asosiasi, pelaku industri dan juga akademisi untuk bersinergi dalam mendorong percepatan ekonomi dan keuangan digital yang inklusif guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama Deputi IV Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rudy Salahudin menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia yang telah sukses menggelar FEKDI 2022. Ia berharap kedepannya, sinergi dan kolaborasi antar pemerintah maupun seluruh stakeholders dari ekonomi dan keuangan digital menjadi lebih baik lagi.
“Kami berharap juga bahwa FEKDI di di tahun depan akan kita buat menjadi lebih besar lagi dan menjadi event yang betul-betul mengolaborasikan seluruh kekuatan dan seluruh ekosistem yang ada di di Indonesia,” ucap dia.
Baca juga: Airlangga bahas masyarakat digital capai Visi Indonesia 2045 di FEKDI
Baca juga: Kadin: Digitalisasi bantu dorong UMKM jadi bagian rantai pasok global
Baca juga: Menkominfo targetkan pusat data berbasis cloud pertama beroperasi 2024
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: