Jakarta (ANTARA) - Sebuah pusat pemuliaan pertanian internasional akan dibangun di provinsi tropis Hainan di China selatan, dengan tujuan untuk mengatasi tantangan global perubahan iklim dan menjamin ketahanan pangan, menurut Akademi Ilmu Pertanian China (Chinese Academy of Agricultural Sciences/CAAS).

CAAS, Institut Penelitian Padi Internasional (International Rice Research Institute/IRRI), dan Pusat Penyempurnaan Jagung dan Gandum Internasional (International Maize and Wheat Improvement Center) pada Kamis (14/7) menandatangani surat kerja sama untuk mendirikan pusat pemuliaan di sebuah kawasan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang berlokasi di Kota Sanya, Provinsi Hainan.

Presiden CAAS Wu Kongming mengatakan bahwa kerja sama internasional itu akan mendukung eksplorasi dan pemanfaatan sumber daya plasma nutfah dari organisasi-organisasi penelitian, penelitian pemuliaan biologis, pelatihan teknis, serta inovasi industri benih global.

Dengan memanfaatkan kebijakan pelabuhan perdagangan bebas Hainan dan kelebihan Sanya dalam pemuliaan pertanian, pusat pemuliaan internasional itu akan mengintegrasikan berbagai sumber daya penelitian pemuliaan, menciptakan sistem pemuliaan baru, serta mendukung inovasi penelitian ilmiah guna berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan ekonomi, masyarakat, dan ekologi, menurut CAAS.

Sebuah laboratorium utama untuk penyuntingan, inovasi, dan pemanfaatan gen juga diresmikan pada Kamis di kawasan iptek tersebut oleh Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan China.

Laboratorium itu akan mengumpulkan keunggulan penyuntingan gen CAAS, mengembangkan sistem penyuntingan gen dengan hak kekayaan intelektual independen China, menanam varietas tanaman pangan baru, serta membentuk rantai industri baru.

Selain itu, laboratorium tersebut juga disebutkan akan meningkatkan kemampuan inovasi awal industri benih biologis dan memberikan jaminan yang kuat bagi industri benih dan ketahanan pangan nasional, papar CAAS.