Jakarta (ANTARA) - Perusahaan di bidang pembangkit tenaga listrik melalui sumber energi baru dan terbarukan yang berasal dari aliran air PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) meraup laba bersih pada kuartal I 2022 Rp28,4 miliar, meningkat 58 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Laba tersebut ditopang pendapatan bersih yang mencapai Rp69,1 miliar pada kuartal I 2022, tumbuh 36 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama ARKO Aldo Artoko dalam keterangan di Jakarta, Jumat, mengatakan, untuk mendorong kinerja, tahun ini perseroan menggelontorkan investasi sebesar Rp100 miliar hingga Rp120 miliar untuk proyek Yaentu. Sedangkan untuk proyek Kukusan-2, perseroan mengucurkan sekitar Rp45 miliar hingga Rp55 miliar pada 2022 dan Rp100 miliar pada 2023.

"Selain daripada site-site yang sudah beroperasi, perseroan tahun ini melakukan pembangunan konstruksi pada dua site. Dengan diselesaikannya kedua proyek ini di masa depan, perseroan akan bisa meningkatkan produksi listrik sehingga akan mempunyai cashflow yang sangat baik untuk menopang rencana pengembangan perusahaan di masa depan sekaligus memberikan dividen kepada shareholder," ujar Aldo.

Selain itu, perseroan juga berencana membelanjakan modal untuk proyek lainnya, yaitu Arkora Tenaga Matahari sekitar Rp20 miliar. Oleh karena itu, belanja modal perseroan pada 2022 sekitar Rp200 miliar hingga Rp 250 miliar.

Selain mengembangkan potensi potensi yang sudah dimiliki perseroan, ARKO juga berencana mencari peluang akusisi. Perseroan juga aktif mencari proyek hidro berpotensi besar di atas 25 MW guna merealisasikan visi perusahaan yaitu untuk meningkatkan bauran energi terbarukan di Indonesia melalui pengembangan potensi potensi tenaga air di tanah air.

"Harapan ini didukung oleh kemampuan teknis, keuangan dan fundamental perusahaan yang kuat," kata Aldo.

Aldo optimistis fundamental perseroan ke depan makin solid. Optimisme tersebut didukung antara lain oleh kinerja perseroan yang kian membaik dari masa ke masa.

Pada 2021, perseroan telah membukukan pendapatan bersih sebesar Rp198,1 miliar. Pencapaian itu meningkat sebesar Rp145,9 miliar atau melejit 280,23 persen dari pendapatan perseroan sebesar Rp52,1 miliar pada 2020. Peningkatan pendapatan tersebut, mendorong perseroan meraih laba bersih Rp48,9 miliar pada 2021.

ARKO baru saja melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Juli 2022. Dalam aksi korporasi itu, perseroan meraup dana segar dari pasar modal sebesar Rp182,7 miliar.

Menurut Aldo, investor sangat antusias menyambut saham ARKO. Hal itu terlihat dari tingginya minat selama masa penawaran, sehingga mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 10,89 kali.

Tingginya antusiasme investor tersebut membuat perseroan melakukan penambahan penerbitan saham baru yang berasal dari portepel sebanyak 28.995.000 saham, sehingga saham yang diterbitkan menjadi 608.895.000 saham, dari rencana semula 579.900.000 saham.

Baca juga: Resmi melantai di bursa, Arkora Hydro raup dana segar Rp182,67 miliar
Baca juga: TBS Energi Utama siap kontribusi penuhi target listrik nasional
Baca juga: PLTM beroperasi, Kencana Energi mulai dapat pendapatan dari anak usaha