Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu memberikan edukasi tentang pencegahan kekerasan dari dan terhadap anak di Sekolah Menengah Pertama Negeri 285 Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu Selatan, Kamis.

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat, Perlindungan, Perempuan dan Anak, Suku Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (Sudin PPAPP) Kepulauan Seribu Satori dalam keterangannya di Jakarta, menyebutkan, sebanyak 32 peserta, mulai dari pengurus OSIS, siswa perwakilan kelas, siswa baru, forum anak hingga guru pendamping di Pulau Untung Jawa mengikuti kegiatan itu.

"Nara sumber dari Universitas Islam Jakarta dan Yayasan Cahaya Timur Sejahtera Indonesia," katanya.

Dikatakan, tujuan kegiatan itu adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang bentuk-bentuk kekerasan dan upaya pencegahan, serta memahami contoh-contoh tindak kekerasan dan cara menanganinya.

Baca juga: Kekerasan anak meningkat, Pemkot Jakpus usulkan taman kota dibuka

Kegiatan itu dibagi menjadi dua sesi, pertama terkait pendalaman materi mengenai kekerasan dan kedua terkait pencegahan kekerasan dan penanganan kasus kekerasan anak.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) melaporkan ada lebih dari 21.000 korban kekerasan dialami oleh perempuan dan sisanya dialami oleh pria, dari 25.000 kasus kekerasan yang dilaporkan lewat aplikasi SIMFONI PPA (Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak).

Data itu menunjukkan bahwa kekerasan dapat menimpa siapa saja, baik itu perempuan maupun laki-laki.

Oleh karena itu, lanjutnya, penting menekankan peningkatan literasi anak mengenai kekerasan dan dampaknya untuk mencegah kekerasan terhadap anak oleh teman sebaya.

Baca juga: Polisi usut kasus kekerasan yang dilakukan ayah terhadap dua anaknya

Sementara itu, media sosial di internet juga patut diwaspadai pengaruhnya terhadap anak sehingga lebih bermanfaat bagi pertumbuhan mereka.

Menurut Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan (Asminekbang) Kabupaten Kepulauan Seribu Iwan P Samosir, hampir semua masyarakat menggunakan internet dalam kehidupan setiap harinya, merujuk hasil survei digital (We Are Social) di Indonesia tahun 2022 yang dilakukan oleh agensi dan konsultan periklanan internasional Kepios.

Iwan mengatakan dengan tingginya akses internet di Indonesia, maka Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu juga mengimbanginya dengan peningkatan literasi terhadap masyarakat.

"Keberadaan koneksi digital harus dapat memberikan manfaat dan nilai tambah bagi warga Kepulauan Seribu," kata Iwan.

Baca juga: Kak Seto ingin Jakarta Utara bentuk seksi perlindungan anak tingkat RT