"Kalau di film kita salah, kita bisa cut terus ulang lagi, kalo teater show must go on, jadi itu salah satu tantangannya waktu syuting," ucap sutradara film untuk "Gatot" dan "Batu Gantung" Robin Moran saat konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Dari segi musik, Ammir Gita selaku penata musik "Gatot" dan "Batu Gantung" mengatakan perbedaan genre drama musikal ini mengharuskan dia mencari referensi pada film superhero dan dongeng anak seperti yang diproduksi Disney.
Baca juga: "Bus Om Bebek" usung konsep drama musikal & komedi karya Aditya Gumay
"Saya harus menggabungkan unsur action movie dengan electronic sound, gamelan, gong, sinden dan orkestra. Dan lagu cinta antara dua karakter di 'Batu Gantung' saya balik lagi ke Disney," ucapnya.
Kemudian ada Rio Silaen yang juga pencipta lagu dalam drama "Batu Gantung" mengatakan ada tantangan untuk menghadirkan lagu-lagu Batak yang tidak terkesan kuno.
"Karena kalo orang cari lagi Batak belom ada yang kekinian banget jadi saya ingin ini harus kekinian karena yang main semua talentnya muda," ucap Rio.
Sementara itu Teguh Kenthus dari Wayang Orang Bharata yang ikut menjadi pemain dalam drama musikal "Gatot" mengatakan ada tantangan tersendiri selama proses syuting berlangsung karena tidak terbiasa berakting di hadapan kamera.
"Angle kamera yang membuat kami deg-degan, meskipun dipanggung tapi cara pengambilannya itu tidak seperti biasa kami main wayang orang di panggung," ucap Kenthus.
Ia pun juga dilibatkan dalam menerjemahkan lagu ke dalam bahasa Jawa yang dinyanyikan oleh para pemain.
Dalam episode pertamanya di tahun 2022 ini akan menampilkan cerita dari tanah Jawa berjudul "Gatot". Mengisahkan perjuangan seorang pemain wayang orang bernama Gatot untuk dapat memerankan peran impiannya, Gatotkaca.
Mengisahkan seorang gadis cantik jelita yang putus asa karena dijadikan tumbal untuk membayar hutang ayahnya. Kisah ini merupakan cikal bakal legenda Batu Gantung yang ada di Danau Toba.
Baca juga: #MusikalDiRumahAja hadirkan "Gatot" dan "Batu Gantung" Baca juga: Festival Musikal Indonesia diharapkan jadi wadah kebaruan seni budaya