Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan pemerintah terus mendorong pariwisata kesehatan di Tanah Air seiring dengan semakin tinggi kesadaran akan kesehatan.

“Fokus masyarakat pada kesehatan dan kebugaran saat ini telah menjadi sebuah pilihan gaya hidup yang pengembangannya diharapkan dapat menerapkan protokol kesehatan serta menerapkan konsep inovasi, adaptasi, dan kolaborasi,” ujarnya pada pembukaan Indonesia Wellness & Health Tourism Expo 2022 di Jakarta, Kamis.

Dia menambahkan pariwisata kesehatan menjadi salah satu daya tarik unggulan wisatawan di sejumlah negara.

Pemerintah bersama Kementerian Kesehatan serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah membuat nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama dalam rangka pengembangan wisata kesehatan, yang mana pengembangan wisata kesehatan hingga tahun 2025 akan berfokus kepada medical tourism dan wellness herbal tourism.

Baca juga: Menkes targetkan Bali jadi basis wisata medis taraf internasional

Ketua Umum PP Perhimpunan Kedokteran Wisata Kesehatan Indonesia (PERKEDWI) dr Mukti E. Rahadian MARS MPH menjelaskan pameran itu merupakan salah satu platform dari PERKEDWI dari beberapa platform yang nantinya akan dipergunakan untuk melakukan branding dan promosi bidang wisata kesehatan.

“Kami menginginkan adanya sebuah pendekatan lain dalam rangka untuk mendekatkan jenis layanan unggulan yang dimiliki oleh rekan-rekan peserta pameran yang ada layanan wellness, herbal, jamu yang tersaintifikasi sehingga masyarakat mengenali jenis layanan unggulan apa yang dimiliki oleh rumah sakit, klinik, maupun fasilitas layanan kesehatan lainnya yang ada di Indonesia,” katanya.

CEO Morula Indonesia, Dr dr Ivan Rizal Sini, mengatakan pihaknya turut berpartisipasi dalam pameran yang diselenggarakan pada 14 hingga 17 Juli 2022 tersebut.

“Kami juga akan memberikan edukasi sekitar bayi tabung dan berbagai penawan serta hadiah menarik bagi pengunjung. Dengan edukasi ini, kami berharap para pejuang buah dapat lebih paham mengenai program bayi tabung,” kata Ivan.

Baca juga: Startup kesehatan dukung pengembangan pariwisata berbasis medis
Baca juga: Wisata kesehatan Indonesia miliki potensi keunggulan