Hanoi (ANTARA) - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Vietnam pada 2022 sejauh ini meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, kata kementerian kesehatan setempat, Kamis.
Rumah-rumah sakit diminta bersiap untuk menangani lebih banyak kasus.
Vietnam melaporkan 89.120 kasus DBD dalam enam bulan pertama, naik 148 persen dari 35.936 kasus pada periode yang sama tahun lalu.
Kematian akibat penyakit itu juga meningkat tiga kali lipat menjadi 34 orang pada periode yang sama.
Negara berpenduduk 98 juta jiwa itu biasanya mencatat sekitar 110.000 kasus per tahun dalam beberapa tahun terakhir, dengan puncak infeksi antara Juni dan Oktober.
"Jumlah kasus diperkirakan akan terus meningkat, sementara kasus yang lebih parah memerlukan perawatan di rumah sakit," kata Kemkes Vietnam, yang mengeluarkan pedoman khusus bagi penyedia layanan kesehatan pekan ini.
"Semua rumah sakit di tingkat provinsi dan kabupaten perlu memfokuskan sumber daya mereka untuk menerima dan merawat kasus yang parah," kata kementerian tersebut.
DBD ditularkan oleh nyamuk dan biasa ditemukan di Asia Tenggara. Penyakit tersebut menyebabkan gejala seperti flu dan sejauh ini belum ada vaksinnya.
Gejala parah dari penyakit itu dapat menyebabkan perdarahan dalam.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kemenkes terus evaluasi program penanggulangan DBD
Baca juga: Benarkah jus jambu ampuh naikkan trombosit saat DBD?
Baca juga: Ini cara kenali perbedaan DBD, tifus dan malaria
Kasus DBD di Vietnam meningkat lebih dari dua kali lipat
14 Juli 2022 13:58 WIB
Arsip - Nyamuk Wolbachia-Aedes aegypti kawin di fasilitas produksi nyamuk Badan Lingkungan Nasional di Singapura, 19 Agustus 2020. (ANTARA/Reuters/Edgar Su/as)
Penerjemah: Katriana
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022
Tags: