Klaten (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mempercepat vaksinasi penguat atau booster COVID-19 kepada masyarakat setelah kenaikan kasus COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir.


"Kami kembali menggalakkan vaksinasi boosting. sebenarnya untuk masyarakat umum juga, tapi, kok, rasa-rasanya banyak masyarakat yang agak tidak berminat, ya, padahal sekarang kasusnya di beberapa titik sedang meningkat lagi," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai meninjau pelaksanaan penyuntikan vaksin penguat di SMA Negeri 1, Kabupaten Klaten, Rabu.

Berdasarkan data riil kasus COVID-19 di Jawa Tengah per Rabu (13/7) tercatat 1.400 kasus atau terjadi penambahan sebanyak 0,18 persen atau 57 kasus dari sebelumnya dengan positivity rate sekitar 2 persen.

Daerah dengan kasus aktif tertinggi di Jawa Tengah adalah Kota Semarang dengan 175 kasus, Kabupaten Klaten 134 kasus, dan Kabupaten Jepara 116 kasus.

Baca juga: Warga Jateng diimbau bermasker di keramaian cegah naiknya COVID-19

Baca juga: Ganjar apresiasi antusiasme warga Banyumas ikuti vaksinasi COVID-19

Orang nomor satu di Jateng itu menegaskan bahwa pemerintah akan memfasilitasi permintaan masyarakat untuk penyuntikan vaksin penguat seperti yang dilakukan oleh pihak SMAN 1 Klaten.

"Ini cara yang relatif cukup efektif sehingga kami harapkan kalau boostingnya itu bisa tinggi, minimal lebih tenang, lebih ayem," ujarnya.

Ganjar menyebut capaian vaksinasi penguat di Jateng hingga saat ini masih terlalu rendah begitu juga minat masyarakat yang berkurang.

Progres vaksinasi di Jawa Tengah untuk dosis satu sudah 93,82 persen, vaksinasi dosis dua sudah 85,08 persen, sedangkan capaian untuk vaksinasi penguat baru sekitar 24,1 persen.

"Vaksinasi dosis tiga kita 24,1 persen. Itu masih rendah sekali, 24,1 persen ini sekitar 7 jutaan dan itu rendah di sini, maka kemudian gerakan-gerakan ini penting untuk kemudian kami bisa laksanakan," katanya.

Ganjar menegaskan bahwa Jawa Tengah mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat termasuk syarat vaksin penguat untuk masuk ke mal.

Kendati demikian, dirinya menekankan bahwa membangun kesadaran masyarakat lebih penting daripada memaksa masyarakat sebab kesadaran itu juga untuk keselamatan diri sendiri dan orang lain.

"Sebenarnya yang perlu dibangun adalah kesadaran masyarakat saja, daripada dikongkon-kongkon, dipaksa-paksa, begitu lebih baik membangun kesadaran diri karena itu untuk keselamatan mereka, kok. Mari kita bangun kesadaran, sudah pakai saja maskermu dan yang belum boosting segera boosting," kata Ganjar.*

Baca juga: 5,8 juta warga RI sembuh dari COVID-19, terbanyak dari Jateng

Baca juga: Ganjar sebut Jateng siap hadapi mudik Lebaran 2022