Jakarta (ANTARA) - Binawan Group (Binawan) pada Selasa (12/7) memberangkatkan 22 tenaga Kesehatan (nakes) ke Kuwait untuk memenuhi permintaan 330 tenaga Kesehatan yang terdiri dari perawat di Kuwait Healthcare Institution dengan penempatan di Alorf Hospital Kuwait, Royal Hayat Hospital dan NAS Clinic.

"Dalam proses seleksi penempatan kerja di luar negeri dibutuhkan training, Binawan telah menyiapkan Binawan Training Center untuk para kandidat dan setelah itu dilakukan lokal interview dan user interview langsung dari negara penempatan, dan setelah lulus seleksi akan ada proses dokumen dan visa," kata Chairman of Binawan Group, Saleh Alwaini dalam keterangannya pada Rabu.

International Healthcare Program (IHTP) Binawan bersama dengan lembaga-lembaga lain bekerjasama untuk merekrut tenaga kesehatan yang berminat untuk bekerja di luar negeri dan memberikan pelatihan untuk memenuhi standar internasional yang dipersyaratkan.

Baca juga: Menaker lepas keberangkatan 150 perawat profesional ke Arab Saudi

Para tenaga kesehatan yang berminat harus mengikuti persiapan berupa kursus bahasa asing, matrikulasi kompetensi keperawatan, pelatihan berbagai spesialisasi khusus sesuai standarisasi yang dipersyaratkan oleh lembaga pelayanan kesehatan di luar negeri.

Di samping berbagai pelatihan tersebut para perawat diwajibkan mengikuti tes International Prometric, terkait hal ini Binawan juga menyelenggarakan persiapan untuk menghadapi tes tersebut.

Dalam hal penempatan kerja tenaga kesehatan Indonesia ke luar negeri, Binawan tidak sendiri. Program ini tentunya akan terlaksana dengan dukungan penuh dari berbagai pemangku kepentingan.

Binawan mendapatkan kepercayaan penuh dan kerjasama baik dengan pemerintah Kuwait yang diwakili oleh Duta Besar Kuwait dan sub-pemerintah Indonesia, yaitu perwakilan Duta Besar Indonesia di negara-negara penempatan kerja seperti UAE, Kuwait, Jepang, Jerman, dan Australia.

“Kami berterima kasih kepada KBRI di Kuwait yang dengan cepat melakukan tahapan terhadap seluruh dokumen permintaan perawat kepada Biinawan. Kami juga barus saja melepaskan 150 orang perawat ke Saudi Arabia, dan telah dilepas oleh Menteri Ketenagakerjaan dan begitu selanjutnya kami pun telah memperoleh permintaan 500 orang perawat untuk Jerman dan 200 orang perawat untuk Inggris” kata Saleh Alwaini.

Selama lebih dari 20 tahun dan khususnya pada 2 tahun terakhir, Binawan mampu menjadi perusahaan jasa pekerja migran Indonesia yang menempatkan tenaga kesehatan Indonesia di berbagai negara di dunia.

"Diharapkan upaya ini bisa terus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, terutama sinergi dengan Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Kesehatan, untuk bersama membangun ekosistem yang kuat dan sehat dari segi kredibilitas Indonesia sebagai sumber tenaga kesehatan sambil menciptakan kemudahan bagi perawat yang memiliki niat untuk bekerja di luar negeri."

Baca juga: Kemenkes-Kemendikbudristek akselerasi pemenuhan jumlah dokter

Baca juga: Binawan berangkatkan 150 tenaga kesehatan ke Arab Saudi

Baca juga: Sigi beri insentif guru dan tenaga kesehatan di wilayah terpencil