"Pemerintahan Albanese mengambil tindakan tegas terhadap PMK baik di dalam maupun luar negeri. Pendekatan dua arah ini merupakan langkah untuk memperkuat pertahanan biosekuriti di dalam negeri, serta mendukung Indonesia dalam menangani dan menghentikan wabah yang terjadi," kata Menteri Watt melalui siaran media yang diperoleh Antara, Jakarta, Selasa.
Menteri Watt mengatakan kunjungan dua hari tersebut merupakan tindak lanjut dari pemerintahan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dalam upaya melawan PMK, membangun upaya-upaya biosekuriti yang baru.
Upaya-upaya itu juga antara lain mencakup pemindaian ekstra terhadap pelancong, bagasi dan surat, anjing pendeteksi biosekuriti, serta informasi lebih lanjut untuk pelancong dan petunjuk di bandara.
Misi dari kementerian tersebut akan memperkuat upaya kedua negara untuk mencegah penyebaran PMK.
Menteri Watt akan didampingi oleh pejabat senior dari Departemen Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan, termasuk Kepala Dokter Hewan Australia Dr Mark Schipp, bersama dengan Presiden Federasi Petani Nasional Fiona Simson.
Kunjungan delegasi tingkat tinggi itu disebutkan menunjukkan sikap yang sejalan antara pemerintah dengan sektor pertanian, untuk memastikan sektor pertanian Australia tetap aman.
Kunjungan tersebut akan dilakukan menyusul kunjungan Perdana Menteri Albanese ke Indonesia pada Juni.
Pada kesempatan itu, PM Albanese menawarkan vaksin dan keahlian teknis untuk membantu Indonesia menangani PMK.
"PMK akan memiliki dampak yang signifikan terhadap sektor pertanian Australia jika mencapai kawasan kami, dan kami mengambil langkah-langkah praktis untuk mencegahnya," tambah Menteri Watt.
Selama kunjungannya di Indonesia, Menteri Watt antara lain akan bertemu dengan menteri pertanian, menteri perikanan, serta perwakilan agribisnis terkemuka Indonesia.
Baca juga: Kementan: Kasus PMK bertambah jadi di 21 provinsi 232 kabupaten/kota
Baca juga: 106.925 ekor ternak sembuh dari penyakit mulut dan kuku