Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama menggeraKkan BUMDes dan desa wisata, termasuk berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekaf).
"Kita terus bersinergi untuk desa wisata, membuka lapangan kerja seluas-luasnya dan memajukan kesejahteraan masyarakat desa," ujar dia dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan desa wisata telah menjadi salah satu atensi pemerintah dalam percepatan pembangunan desa. Pemerintah, dalam hal ini Kemendes PDTT dan Kemenparekaf telah berbagi proporsi dalam pembinaan dan pengawasan desa wisata.
"Kalau Kemendes fokus pada desa wisata yang dikelola oleh BUMDdes maupun BUMDes Bersama, sedangkan Kemenparekaf semuanya, termasuk yang dikelola BUMDes dan BUMDesma," papar Gus Halim, demikian ia biasa disapa.
Baca juga: Kemendes PDTT dorong desa wisata sediakan aplikasi untuk promosi
Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa desa wisata telah menjadi tren pariwisata dunia. Pengalaman liburan autentik di tengah lingkungan yang santai dan sehat semakin memantik kunjungan banyak wisatawan.
Oleh karena itu, lanjut dia, Kemendes PDTT dan Kemenparekaf terus memperkuat kolaborasi untuk mengembangkan desa wisata di Indonesia.
Dalam seminar dan pelatihan revitalisasi desa wisata berbasis heritage dan ekowisata di Ubud, Bali, ia meminta pemerintah desa untuk memprioritaskan pengembangan potensi dan keunikan desa agar ekonomi desa bangkit.
"Setiap desa harus memiliki ciri khas tertentu sehingga pariwisata yang dikembangkan bisa bersifat terus menerus dan tidak bisa ditiru," ujarnya.
Ia menambahkan sektor wisata menjadi salah satu bidang yang banyak dipilih dalam membangun desa dengan beberapa hal yang menjanjikan, salah satunya berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Menparekraf: Desa wisata menjadi program unggulan Baca juga: Sandi: Baru umur setahun, Desa Wisata Pandean masuk 50 besar ADWI 2022
Baca juga: Mendes PDTT: Investasi akan dihadirkan di desa optimalkan Bumdes