Jakarta (ANTARA) - Kepala Humas Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kolonel dr. Mintoro Sumego mencatat 165 pasien COVID-19 yang saat ini menjalani rawat inap.

"Dari 165 pasien, sebanyak 135 orang dengan gejala simptomatis ringan, 23 dengan komorbit, dan tujuh tanpa gejala," kata Sumego di Jakarta, Selasa.

Wisma Atlet saat ini menyiagakan Tower 5 dan Tower 6 dengan kapasitas 3.801 tempat tidur dengan jumlah hunian 165 pasien atau 4,34 persen.

Sumego menjelaskan bahwa RSDC Wisma Atlet juga bisa setiap saat menambah kapasitasnya apabila terjadi lonjakan angka positif COVID-19 akibat varian Omicron subvarian BA4 dan BA5.

"Jika nanti terjadi lonjakan yang signifikan, kami akan buka Tower 7," ujarnya.

RSDC Wisma Atlet juga mencatat ada 32 pasien COVID-19 varian Omicron dengan perincian delapan varian Omicron, lima subvarian BA4 dan 19 subvarian BA5.

Disebutkan pula bahwa 32 orang tersebut telah dinyatakan sembuh tim dokter RSDC Wisma Atlet dan telah diperbolehkan untuk pulang ke rumah masing-masing.

Saat ini total ada 338 personel yang bertugas di RSDC Wisma Atlet dengan perincian 265 tenaga kesehatan dan 72 sukarelawan. Jumlah tersebut juga bisa setiap saat ditambah sesuai dengan kebutuhan Wisma Atlet.

Sumego mengatakan bahwa pada hari ini RSDC Wisma Atlet menerima 28 orang untuk menjalani karantina dengan perincian 10 pelaku perjalanan luar negeri dan 18 orang pelaku perjalanan domestik.

Per hari ini juga tercatat ada 43 pasien yang dinyatakan sembuh dan 15 pasien yang telah dipulangkan.

Secara total Wisma Atlet Kemayoran telah merawat lebih dari 129.000 orang pasien COVID-19.

Sumego juga mengingatkan Wisma Atlet adalah rumah sakit isolasi terpadu untuk penanggulangan COVID-19 di wilayah DKI Jakarta dan Indonesia, terutama masyarakat yang tidak mempunyai tempat isolasi yang memenuhi persyaratan.

Ia mengimbau masyarakat yang membutuhkan bantuan penanganan COVID-19 untuk tidak ragu menghubungi layanan darurat 119.

Baca juga: Wisma Atlet catat 19 pasien Omicron subvarian BA4 dan BA5
Baca juga: Kapuskes TNI sebut Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 tidak berbahaya