G20 Indonesia
UMKM unjuk beragam produk lokal ke delegasi Sherpa G20 di Labuan Bajo
12 Juli 2022 08:01 WIB
Pelaku UMKM Markus Lina (kiri) bersama rekannya menunjukkan produk lokal yang dipamerkan dalam pertemuan kedua Sherpa G20 di Hotel Meruorah Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Senin (11/7/2022). (ANTARA/Aloysius Lewokeda)
Labuan Bajo (ANTARA) - Sejumlah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menyuguhkan beragam produk lokal unggulan yang dipamerkan dalam kegiatan pertemuan kedua Sherpa G20 di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kami membawa beberapa produk UMKM seperti kerajinan dari bambu, kopi lokal, dan kain tenun di pameran Sherpa G20 ini," kata pelaku UMKM Markus Lina saat ditemui di lapak pameran di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Selasa.
Ia menjelaskan produk yang dipamerkan itu merupakan karya dari para pelaku UMKM yang terhimpun dalam Rumah Kreatif BUMN di Kabupaten Ngada.
Pihaknya sangat gembira dilibatkan dalam pameran Sherpa G20 di Labuan Bajo karena bisa memperkenalkan produk lokal ke delegasi dari berbagai negara.
"Momen ini adalah kesempatan emas bagi kami karena bisa membuat produk UMKM semakin mendunia," katanya.
Ia mengatakan selama tiga hari mengikuti pameran, produk yang disuguhkan juga telah menyita perhatian dari para delegasi yang mengunjungi lapaknya. Para delegasi, kata dia, telah melihat langsung produk dan mengambil kartu nama sehingga bisa dihubungi ketika ingin membeli produk-produk yang diinginkan.
Baca juga: Sherpa Meeting G20 soroti pemberdayaan pelaku UMKM perempuan
Markus Lina mengatakan tujuan utama yang ingin dicapai dalam mengikuti pameran di Sherpa G20 adalah membuat produk-produk lokal UMKM semakin mendunia melalui para delegasi G20.
"Penjualan produk adalah dampak ikutan. Tapi yang paling utama itu orang-orang dari berbagai negara tahu dulu produk kami, sehingga mereka bisa ceritakan ke rekan atau kenalan mereka sehingga ketika berwisata ke NTT bisa membeli produk kami," katanya.
Pelaku UMKM tenun ikat dari Desa Pontuara, Manggarai Barat, Donata Sin juga tampil menyuguhkan produk tenun ikat Songke Manggarai bagi para delegasi.
Tidak hanya produk, Donata juga membawa serta alat tenun ikat tradisional dan mendemonstrasikan proses menenun di lapak pameran untuk disaksikan para delegasi Sherpa G20.
"Saya sangat senang, para delegasi juga antusias untuk datang melihat langsung bagaimana proses pembuatan kain tenun ikat Songke Manggarai dengan alat tenun tradisional," katanya.
Pertemuan kedua Sherpa G20 di Labuan Bajo yang berlangsung selama 10-13 Juli 2022 dihadiri secara langsung delegasi 19 negara anggota G20, 9 negara undangan, dan 10 organisasi internasional. Satu negara anggota G20 yang hadir virtual yakni Amerika Serikat.
Baca juga: Kadin dorong kolaborasi antarpemerintah di G20 dengan libatkan UMKM
"Kami membawa beberapa produk UMKM seperti kerajinan dari bambu, kopi lokal, dan kain tenun di pameran Sherpa G20 ini," kata pelaku UMKM Markus Lina saat ditemui di lapak pameran di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Selasa.
Ia menjelaskan produk yang dipamerkan itu merupakan karya dari para pelaku UMKM yang terhimpun dalam Rumah Kreatif BUMN di Kabupaten Ngada.
Pihaknya sangat gembira dilibatkan dalam pameran Sherpa G20 di Labuan Bajo karena bisa memperkenalkan produk lokal ke delegasi dari berbagai negara.
"Momen ini adalah kesempatan emas bagi kami karena bisa membuat produk UMKM semakin mendunia," katanya.
Ia mengatakan selama tiga hari mengikuti pameran, produk yang disuguhkan juga telah menyita perhatian dari para delegasi yang mengunjungi lapaknya. Para delegasi, kata dia, telah melihat langsung produk dan mengambil kartu nama sehingga bisa dihubungi ketika ingin membeli produk-produk yang diinginkan.
Baca juga: Sherpa Meeting G20 soroti pemberdayaan pelaku UMKM perempuan
Markus Lina mengatakan tujuan utama yang ingin dicapai dalam mengikuti pameran di Sherpa G20 adalah membuat produk-produk lokal UMKM semakin mendunia melalui para delegasi G20.
"Penjualan produk adalah dampak ikutan. Tapi yang paling utama itu orang-orang dari berbagai negara tahu dulu produk kami, sehingga mereka bisa ceritakan ke rekan atau kenalan mereka sehingga ketika berwisata ke NTT bisa membeli produk kami," katanya.
Pelaku UMKM tenun ikat dari Desa Pontuara, Manggarai Barat, Donata Sin juga tampil menyuguhkan produk tenun ikat Songke Manggarai bagi para delegasi.
Tidak hanya produk, Donata juga membawa serta alat tenun ikat tradisional dan mendemonstrasikan proses menenun di lapak pameran untuk disaksikan para delegasi Sherpa G20.
"Saya sangat senang, para delegasi juga antusias untuk datang melihat langsung bagaimana proses pembuatan kain tenun ikat Songke Manggarai dengan alat tenun tradisional," katanya.
Pertemuan kedua Sherpa G20 di Labuan Bajo yang berlangsung selama 10-13 Juli 2022 dihadiri secara langsung delegasi 19 negara anggota G20, 9 negara undangan, dan 10 organisasi internasional. Satu negara anggota G20 yang hadir virtual yakni Amerika Serikat.
Baca juga: Kadin dorong kolaborasi antarpemerintah di G20 dengan libatkan UMKM
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022
Tags: