Mataram, Nusa Tenggara Barat (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) melaporkan sebanyak 106.925 ekor ternak sembuh dari PMK, yang terdiri atas 102.290 sapi, 3.066 kerbau, 454 domba, dan 1.115 kambing hingga Senin (11/7).

Berdasarkan data Satgas Penanganan PMK yang diterima ANTARA di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin, juga dijelaskan sebanyak 410.348 ekor sapi divaksinasi.

Satgas pun melaporkan sebanyak 337.384 ekor ternak sakit akibat PMK yang tersebar di 22 provinsi hingga Senin (11/7), dengan rincian 326.542 sapi, 7.445 kerbau, 1.126 domba, 2.240 kambing, dan 31 babi.

Dari 337.384 ekor ternak yang sakit, sebanyak 4.358 ekor ternak potong syarat, dengan rincian 4.311 ekor sapi, 14 kerbau, lima domba, dan 28 kambing.

Sementara sebanyak 224.053 ekor ternak belum sembuh, yang terdiri atas 217.961 sapi, 4.313 kerbau, 659 domba, 1.089 kambing, dan 31 babi.

Sedangkan sebanyak 2.048 ekor ternak mati yang meliputi 1.980 sapi, 52 kerbau, delapan domba, delapan kambing.

Baca juga: Kemendagri tegaskan peran konkret camat tangani wabah PMK

Sebelumnya, Koordinator Tim Pakar Penanganan PMK Wiku Adisasmito meminta masyarakat berhati-hati jika berkontak dengan hewan ternak terinfeksi PMK.

Dalam konferensi pers daring diikuti di Jakarta, Kamis (7/7) malam, Wiku mengimbau masyarakat untuk untuk mencuci tangan atau melakukan upaya pembersihan lainnya seperti disinfeksi ke bagian tubuh dan berbagai hal sesaat, sebelum, dan sesudah kontak fisik dengan hewan dengan PMK.

Kedua, jika mendesak untuk berkontak fisik dengan hewan maka gunakanlah alat pelindung diri sekali pakai atau yang sudah dari disinfeksi sebelumnya, termasuk jika hanya masuk ke area kandang.

"Langkah ini menjadi penting karena manusia baik anggota tubuh maupun bahan yang menempel pada tubuh dapat menjadi media penularan virus PMK antar-hewan," kata Wiku.

Baca juga: Cegah kuku mulut ternak, Mentan jalin kerja sama dengan BNPB